Sukses

Parahyangan Green Challenge Ajak Pemuda Peduli Lingkungan

Parahyangan Green Challenge 2014 yang mengangkat tema Ecopreneurship telah dilaksanakan di Bandung

Citizen6, Jakarta Parahyangan Green Challenge 2014 yang mengangkat tema Ecopreneurship telah dilaksanakan di Bandung, beberapa waktu lalu. Acara yang digagas mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung ini merupakan lanjutan dari acara tahun lalu. Namun tahun ini, acara terbuka untuk umum dan dihadiri 100 orang peserta terpilih dari 44 Universitas di seluruh Indonesia.

“Akhir-akhir ini lingkungan sekitar kita sudah mengalami penurunan kualitas, kita kaum muda turut andil dalam merusak lingkungan. Itulah kenapa tema Ecopreneurship ini diambil, untuk meningkatkan kepedulian kita khususnya kaum muda terhadap lingkungan disekitar kita khususnya sampah”, ujar Stefy, ketua panitia.

Acara diawali dengan talkshow Ecopreneurship di Unpar dengan menghadirkan pembicara-pembicara yang diharapkan dapat menginspirasi tunas bangsa ini terkait masalah sampah di lingkungan dan bagaimana cara memanfaatkannya menjadi barang yang mempunyai nilai guna dan nilai jual. Vania Santoso, salah satu pembicara sharing kepada peserta tentang cara inovatif dan kreatif dalam memanfaatkan sampah dengan rasa seni.

Nadia Saib, pengusaha yang memperoleh kesuksesan di usia muda ini sharing tentang pemanfaatan tangkai bunga mawar menjadi produk kecantikan. Tidak kalah menariknya, ada Gamal Albinsaid sebagai seorang wirausahawan yang memberikan pelayanan kesehatan di masyarakat dengan sistem Klinik Asuransi Sampah. 

Acara berlanjut di Lembang. Peserta diajak lebih mengenal lingkungan dengan hadirnya berbagai komunitas, seperti Koalisi Pemuda Hijau Indonesia, Indonesia Green Action Forum, Green Community UI, Bandung CleanAction, dan HiLo Green Ambassador. Pada hari kedua, peserta diajak menuju Kota Baru Parahyangan untuk membuat kompos dari sampah rumah tangga, membuat lubang biopori, dan mengunjungi lahan pertanian organik serta praktek menanam.

Untuk lebih mengenalkan budaya di tatar Sunda,  ada performance dari Saung Angklung Udjo. Malam harinya, para peserta juga ikut menampilkan budaya dari daerah mereka masing-masing. Acara puncak dilangsungkan di Lembang, peserta mengikuti serangkaian Amazing Race yang sudah disiapkan panitia. Di akhir acara para peserta diajak membuat suatu ide project tentang lingkungan pada daerah masing-masing.

“Acara ini bagus terutama dalam meningkatkan kepedulian pemuda terhadap lingkungan, para peserta disini juga kebanyakan memang sudah dari awal concern terhadap permasalahan lingkungan yang ada. Sebagai pemuda juga harus punya kewajiban untuk peduli terhadap lingkungan hidup, bukan hanya sekedar bicara saja namun ada tindakan yang harus dilakukan” ungkap Hendy Dwi Warmiko, salah satu peserta dari Universitas Gadjah Mada.

Parahyangan Green Challenge 2014 membuktikan pentingnya kepedulian terhadap lingkungan terutama pada pemuda secara nyata merupakan hal yang harus disadari, diharapkan setelah berakhirnya rangkaian acara ini, kaum muda dapat lebih concern dan aktif terkait masalah lingkungan disekitarnya dan membagi ilmu yang telah didapat ke masyarakat.

Penulis:

Hendy Dwi Warmiko (UGM)

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com  - See more at: http://news.liputan6.com/read/2046851/donor-darah-sebagai-gaya-hidup-baru-mahasiswa#sthash.n1jTnzcF.dpuf

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini