Sukses

Hadapi Isu Pangan, Mahasiswa UGM Mencipta Kukis Berbahan Lokal

Safera merupakan produk inovatif yang terlahir dari lima mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian UGM yang lolos PKM-K didanai 2014

Citizen6, Jakarta Safera merupakan produk inovatif yang terlahir dari lima mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian UGM yang lolos PKM-K didanai 2014, mereka adalah Ahmad Tsalis F, Erlina Nurarifani, Bonita Indah Nuryanti, dan Novika Priscilla Maeda. SAFERA adalah produk kudapan berbahan lokal yang dibuat dari tepung kelapa (dessicated coconut) pilihan. “Ide ini berawal dari keprihatinan sulitnya menemukan makanan berbahan dasar lokal. 

Produk-produk berbahan dasar pangan lokal perlu dikembangkan secara intensif, seperti misalnya pengembangan produk turunan kelapa yang kami buat, kukis kelapa.”, kata Catur Setyo Dedi Pamungkas tim SAFERA yang merupakan Kepala Departemen Pengembangan Sumber Daya Masyarakat Agritech Study Club FTP UGM periode lalu.

 “SAFERA merupakan sebuah karya kenikmatan mewah di dalam perpaduan kelapa, gula, dan bahan pilihan dari produksi alam yang baik. SAFERA menghasilkan kudapan sehat yang rendah kalori dan rendah gluten namun mengedepankan cita rasa” , kata Bonita Indah Nuryanti salah satu tim SAFERA yang juga penerima beasiswa Karya Salemba Empat (KSE) ini.

SAFERA memanjakan lidah pecinta kukis dengan bahan yang bernutrisi dan baik untuk kesehatan terutama bagi penderita diabetes dan pelaku diet karena memiliki kandungan serat hingga 15,27 gram per 100 gram produk. Serat produk SAFERA lebih tinggi dibandingkan produk kukis sejenis. “Kami rekomendasikan Anda untuk mengkonsumsi produk ini secara rutin untuk memenuhi kebutuhan serat Anda.

Angka kecukupan serat pangan (AKS) bagi anak, remaja dan dewasa adalah 14 g serat pangan per 1000 kkal kecukupan energy (Institute of Medicine, 2005). SAFERA juga memiliki kandungan lemak total 10,43 gram per 100 gram produk. Produk ini bebas tepung terigu. Dengan mengkonsumsi produk kami, maka Anda turut mendukung pengurangan impor gandum di Indonesia”, kata Erlina Nurarifani tim SAFERA dan juga kepala departemen penelitian Gama Cendikia UGM periode lalu.

Produk ini menggunakan tepung kelapa yang terbuat dari daging kelapa parut pilihan melalui proses pengeringan yang higienis dan tradisional. Tepung kelapa memiliki serat yang tinggi dibandingkan tepung terigu. Tepung kelapa juga tidak mengandung gluten sehingga  disarankan dikonsumsi bagi pengidap autisme.

Selain itu juga digunakan tepung kanji untuk menciptakan tekstur renyah. Tim SAFERA berkomitmen untuk mengurangi penggunaan tepung terigu dimana gandum sebagai bahan baku tidak dapat ditanam di Indonesia.

Keunggulan lain produk ini adalah rendah kalori karena menggunakan gula semut. Gula semut adalah gula yang berasal dari kelapa. Gula semut diproduksi secara tradisional tanpa tambahan zat kimia buatan sehingga gula semut jauh lebih sehat dibandingkan gula pasir. Gula semut kami gunakan sebagai pengganti gula pasir untuk meningkatkan penggunaan bahan-bahan lokal di Yogyakarta. Gula semut kami dapatkan di pasar tradisional Yogyakarta.

Pengirim:

Catur Setyo Dedi Pamungkas
Twitter : @catursdp


Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya keCitizen6@liputan6.com.

Mulai Selasa, 9 Mei  2014 sampai dengan 25 Mei 2014, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Pengalaman Pertama Berinternet". Ada 2 router DLink (DIR-605L) untuk 2 orang pemenang  dan 4 merchandise ekslusif dari Liputan6. com. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.  Program menulis bertopik kali ini disupport oleh @DlinkID

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini