Sukses

5 yang Perlu Dilakukan Jakarta untuk Mengurangi Kemacetan

Dari waktu ke waktu, kemacetan di Jakarta justru semakin parah padahal upaya untuk mengurangi kemacetan masih kurang maksimal.

Citizen6, Jakarta "Bukan Jakarta kalau tidak macet" adalah perumpamaan yang sangat cocok untuk menggambarkan kota Jakarta yang selalu mengalami kemacetan setiap harinya. Jakarta sebagai kota yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi dan penggunaan kendaraan pribadi yang melebihi kapasitas yang seharusnya adalah faktor utama yang menyebabkan kemacetan di Jakarta.

Dari waktu ke waktu, kemacetan di Jakarta justru semakin parah padahal upaya untuk mengurangi kemacetan masih kurang maksimal. Sebagai upaya untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di Jakarta, berikut ini adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan:

1. Mendorong masyarakat untuk bersedia naik kendaraan umum dan meningkatkan fasilitas kendaraan umum

Kebanyakan masyarakat Jakarta memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi karena fasilitas kendaraan umum yang dinilai kurang baik. Dengan mengupayakan peningkatan fasilitas kendaraan umum dapat mendorong masyarakat untuk bersedia naik kendaraan umum.

Peningkatan fasilitas yang dapat dilakukan misalnya dengan mesin kendaraan umum yang aman supaya tidak mudah mogok, kursi yang layak pakai dan tidak bolong, dan juga meningkatkan kebersihan kendaraan umum dengan menyediakan tempat sampah.

2. Memperbanyak jumlah kendaraan umum yang beroperasi

Keterbatasan kendaraan umum yang beroperasi di Jakarta mengakibatkan jumlah penumpang yang sangat menumpuk dan menciptakan suasana tidak nyaman. Sebagai contohnya yaitu busway. Keterbatasan jumlah busway yang beroperasi di Jakarta mengakibatkan penumpang yang menumpuk menunggu di halte busway dalam waktu yang cukup lama.

Dengan memperbanyak jumlah kendaraan umum yang beroperasi, masyarakat akan lebih bersedia untuk menggunakan kendaraan umum karena penumpang tidak menumpuk dan saling berdesak-desakan sehingga akan tercipta suasana yang nyaman dan terhindar dari tindakan-tindakan kriminal yang mungkin terjadi seperti pencopetan. Selain itu, masyarakat tidak perlu menunggu lama sebagai contohnya 5 menit sekali pasti ada 2-3 busway yang lewat.

3. Meningkatkan harga pajak mobil

Dengan melakukan upaya untuk meningkatkan harga pajak mobil dengan tujuan supaya masyarakat Jakarta tidak mau membeli mobil terlalu banyak. Ketika jumlah pembelian mobil berkurang maka penggunaan kendaraan pribadi juga akan berkurang.

4. Membuat aturan untuk membatasi penggunaan kendaraan pribadi

Karena jumlah penduduk di Jakarta yang sangat padat dan penggunaan kendaraan pribadi yang sangat banyak, maka perlu diberlakukan aturan bahwa setiap satu rumah atau satu keluarga hanya boleh menggunakan maksimal 3 mobil. Tujuan dari aturan ini adalah untuk mengurangi jumlah penggunaan kendaraan pribadi.

5. Memberikan penyuluhan kepada pengemudi kopaja dan angkot

Dua kendaraan umum yang dikenal dengan kebanyakan pengemudi yang menyetir secara ugal-ugalan/tidak baik adalah kopaja dan angkot. Selain membahayakan keselamatan jiwa orang lain, menyetir ugal-ugalan juga dapat menyebabkan kemacetan. Oleh karena itu, para pengemudi harus diberikan penyuluhan dan peraturan kepada pengemudi kendaraan umum supaya menyetir dengan baik agar tidak suka stop di tengah jalan yang dapat menimbulkan kemacetan.

Kemacetan di Jakarta akan berkurang jika masyarakat memiliki kesadaran untuk bersedia naik kendaraan umum dibanding kendaraan pribadi. Oleh karena itu, sebagai masyarakat Jakarta sebaiknya mulai menggunakan kendaraan umum dan ciptakan Jakarta sebagai kota yang bebas dari kemacetan. (Igw)

 

Penulis:

Priscilla Claudia

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.