Sukses

Menyembuhkan Trauma Pelecehan Seksual Anak Lewat Hipnoterapi

Begitu maraknya pemberitaan di media massa mengenai kasus pelecehan seksual, membuat para orang tua semakin merasa cemas dan khawatir.

Citizen6, Jakarta Akhir-akhir ini masyarakat di Indonesia sering dihebohkan dengan berita mengenai kasus pelecehan dan kekerasan seksual. Terlebih para pelaku kejahatan seksual ini mengintai anak-anak di bawah umur. Begitu maraknya pemberitaan di media massa mengenai kasus tersebut, membuat para orangtua semakin merasa cemas dan khawatir.

Kasus pelecehan dan kekerasan seksual ini banyak terjadi di lingkungan sekolah, tempat dimana anak-anak belajar dan menuntut ilmu. Hal ini diperparah karena kebanyakan pelaku kekerasan seksual justru berasal dari guru, cleaning service atau sesama pelajar. Padahal sekolah seharusnya menjadi tempat yang nyaman, aman, sekaligus menyenangkan bagi anak-anak dalam bersosialisasi dan menuntut ilmu. Orangtua bahkan mempercayakan anaknya pada pihak sekolah, agar sang anak mendapatkan pendidikan yang terbaik. Namun, rupanya harapan tidak sesuai dengan kenyataan.

Terbongkarnya kasus pelecehan seksual di sebuah sekolah bertaraf internasional ternama di Jakarta, menjadi bukti bahwa standar internasional bukan merupakan jaminan bagi orangtua jika anaknya akan terbebas dari bahaya kekerasan dan pelecehan seksual. Oleh sebab itu, orangtua dituntut agar waspada dan selalu memperhatikan putra-putrinya, terutama ketika mereka sedang berada di luar rumah. Bila perlu kenali teman main sang anak di lingkungan sekolahnya maupun yang ada di sekitar rumah, kemudian jalin komunikasi yang intens dengan guru di sekolah agar dapat memantau kegiatan anak selama berada di sekolah.

Memang tidak mudah untuk mengetahui anak yang mengalami tindakan pelecehan dan kekerasan seksual. Kesulitan umumnya dihadapi oleh pihak keluarga, terlebih orangtua karena korban pelecahan seksual terutama anak di bawah umur cenderung diam dan tertutup. Mereka terlalu takut untuk berbicara dan terbuka, sehingga orangtua perlu membaca sinyal perubahan perilaku pada anak.

Perilaku yang tidak biasa pada anak harus dicermati, terlebih jika perubahan perilaku terjadi secara tiba-tiba. Mungkin saja anak telah mengalami tindakan kekerasan atau pelecehan seksual. Sebaiknya orangtua segera bertindak dengan terlebih dahulu menanyakan kondisi anak tersebut pada guru di sekolahnya, karena sekolah merupakan tempat dimana anak menghabiskan waktunya untuk bermain dan belajar.

Seorang anak yang menjadi korban pelecehan dan kekerasan seksual biasanya tidak hanya mengalami luka fisik pada bagian tubuh dan alat vital. Tetapi juga gangguan psikologis seperti halnya stres, depresi, dan trauma yang berkepanjangan. Hal ini tentu saja dapat mengganggu mental serta kejiawaan sang anak, terlebih dalam menjalani aktivitasnya.

Berbagai cara tentu akan ditempuh oleh orangtua, untuk dapat menghilangkan gangguan psikologis akibat pelecehan dan kekerasan seksual tersebut. Namun, terkadang berbagai cara yang dilakukan belum tentu dapat mengatasi gangguan psikologis yang dialami. Cara penanganan yang salah justru dapat membuat anak semakin bertambah depresi. Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu penanganan yang tepat dan efektif untuk dapat menetralkan gangguan psikologis tersebut.


Metode Penyembuhan Hipnoterapi

Hipnoterapi dapat menetralkan gangguan psikologis tersebut. “Hipnoterapi merupakan terlewatinya faktor kritis dari manusia, disertai dengan masuknya pemikiran selektif tertentu” papar Andreas Pasolympia, seorang pakar di bidang komunikasi, hipnoterapi, dan pengembangan diri, dari Sang Pemenang (Lembaga Konsultasi Pengembangan Diri).

Andreas mengungkapkan, bahwa hipnoterapi dapat memulihkan gangguan psikologis yang dialami oleh anak akibat tindak kekerasan dan pelecehan seksual. Caranya tentu berbeda seperti hipnotis yang kita lihat di tayangan televisi. Hipnoterapi pada anak dapat dilakukan melalui cerita atau imajinasi, sehingga anak tidak dipakasa untuk diam dan tidur kemudian baru diberikan sugesti-sugesti. Selain itu, pada dasarnya sifat seorang anak memang aktif dan senang untuk bermain. Ketika sang anak diajak untuk bercerita, maka dia akan masuk dalam kondisi hipnosis dengan sendirinya. Pada tahap inilah seorang terapis akan memberikan kerangka pikir pemulihan, melakukan netralisasi makna dari kejadian yang telah dialami, kemudian memberikan penguatan.

“Hipnosis berarti kondisi ketika Anda memasukkan ide kepada klien tanpa dikritisi," kata Andre, saat diwawancarai di Gedung Intiland Tower, Selasa malam (13/5). Sebenarnya hipnosis bertujuan untuk mengedukasi pikiran bawah sadar dengan cara eksplorasi kreatif bersama. Hipnosis dengan pendekatan eksplorasi kreatif ini dapat dilakukan oleh terapis dan klien dengan cara mengeksplorasi zona kreatif yang ada dalam diri klien, hal tersebut dilakukan agar sebuah penyakit dapat diketemukan solusinya.

Hipnoterapi non-formal melalui cerita diawali dengan pengenalan kondisi anak yang mengalami gangguan psikologis. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi seberapa parah gangguan psikologis yang dialami oleh anak tersebut. Kemudian tahap berikutnya adalah menentukan cerita apa yang nantinya akan digunakan ketika melakukan proses hipnoterapi atau hipnosis. Selanjutnya, yang tidak kalah penting adalah penentuan strategi untuk dapat berkomunikasi dengan sang anak. Terakhir perubahan dapat dilihat dari respons anak.

Cepat atau lambatnya pemulihan melalui hipnoterapi ini tergantung dari seberapa parah gangguan psikologis yang dialami oleh sang anak. Semakin berat stress, depresi, dan trauma yang dialami, maka penyembuhan juga akan memerlukan waktu yang lebih panjang. Namun biasanya pemulihan berlangsung selama 2—3 bulan. Setelah itu, sang anak dapat kembali menjalankan aktivitasnya sehari-hari dengan normal.

Manfaat lain dari hipnoterapi adalah untuk mengharmoniskan kondisi mental seperti segala macam phobia, trauma masa lalu yang pernah dialami, luka batin atau dendam, dan psikosomatis (sakit fisik yang disebabkan oleh beban pikiran). Oleh sebab itu, hipnoterapi merupakan cara yang tepat untuk mengoptimalkan fungsi bawah sadar manusia, sehingga klien akan menyembuhkan dirinya sendiri secara unik tanpa ada paksaan untuk melupakan kejadian yang pernah dialami. Tetapi dengan melihat masalah sebagai suatu peluang untuk kembali tumbuh dan berkembang.

Penulis:

Yoseph Wahyu Kurniawan

Twitter : @yosephwahyuu

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.