Sukses

Kampanye Hapus Stigma Negatif ODHA Mahasiswa UNDIP

Angka penderita HIV-AIDS pada usia produktif semakin meningkat.

Citizen6, Semarang Angka penderita HIV-AIDS pada usia produktif semakin meningkat. Hal ini menimbulkan keprihatinan tersendiri, disaat HIV-AIDS belum ada obat yang dapat menyembuhkannya. Salah satu cara penanganan untuk memerangi HIV-AIDS di kalangan generasi muda ialah melakukan penyebaran informasi HIV-AIDS secara komprehensif. Salah satu gerakan itu bernama  AIDS Respect Voice / ARV Tees.

AIDS Respect Voice / ARV Tees Goes To School merupakan inovasi gerakan promosi tentang kesehatan dengan semboyan “MAKE ART, END STIGMA”, pada kalangan remaja dengan semangat sukarela, dalam berbagi menyebarluaskan informasi tentang HIV-AIDS ke sekolah-sekolah baik SMP maupun SMA. Pada hari Selasa, 20 Mei 2014, SMPN 1 Pegandon, Kabupaten Kendal merupakan sekolah yang telah mendapatkan kunjungan AIDS Respect Voice / ARV Tees Goes to School.

“Gerakan ARV Tees sangat bermanfaat untuk anak siswa-siswi saya, dengan informasi yang telah diberikan semoga anak-anak saya, dapat terhindar dari HIV-AIDS dan pergaulan bebas” ujar Bu Ida guru  SMPN 1 Pegandon, Kendal. Selasa (20/8)

Selain itu, guru-guru di SMP N 1 Pegandon sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan AIDS Respect Voice / ARV Tees goes to school. Maka dari itu, AIDS Respect Voice / ARV Tees menjadi salah satu solusi yang bermanfaat dalam memerangi HIV-AIDS dan melakukan gerakan Respect ODHA (Orang dengan HIV-AIDS).

Saat AIDS Respect Voice / ARV Tees Road Show melakukan kegiatan sharing tentang HIV-AIDS, pada SMPN 1 Pegandon tersebut, diakhiri dengan sebuah gerakan komitmen dari para siswa-siswi untuk memerangi HIV-AIDS dan tidak terjerumus dalam pergaulan bebas. Komitmen ini dilakukan secara serentak dari teman-teman SMP AIDS Respect Voice / ARV Tees, dan atas kemauan sendiri.

Gerakan seperti inilah, yang dapat menjadikan remaja lebih sadar akan bahaya dan ancaman pergaulan bebas sebagai salah satu faktor risiko penularan HIV-AIDS. Komitmen itu berbunyi “Kami Remaja Indonesia SMPN 1 Pegandon. Berkomitmen Tidak Akan Terjerumus Dalam pergaulan Bebas. Respect! Orang Dengan HIV-AIDS.” Jelas komitmen.  

Mahasiswa penggagas gerakan AIDS Respect Voice / ARV Tees, ialah Ekha Rifki Fauzi, Desta Eka Prasetya, Ahadin Syarifudin Fahmi, dan M. Try Wahyudi. Mereka dari Universitas Diponegoro yang berkomitmen akan terus melakukan kegiatan ini, untuk memerangi HIV-AIDS dan mencerdaskan remaja tentang HIV-AIDS secara menyeluruh. Agar masa depan remaja Indonesia lebih cerdas akan status HIV-nya dan terjauh dari tindakan diskriminasi dan stigma pada ODHA.

Penulis:


Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini