Sukses

Dolly Tutup, Bu Risma: Kalau Saya Mati Ikhlaskan

Penutupan kawasan lokalisasi Dolly yang berada di daerah Jarak, Surabaya, Jawa Timur ini akan berlangsung malam ini Rabu, (18/6).

Citizen6, Jakarta Penutupan kawasan lokalisasi Dolly yang berada di daerah Jarak, Surabaya, Jawa Timur ini akan berlangsung malam ini Rabu, (18/6/2014). 

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini  atau biasa disapa Bu Risma sadar langkahnya menutup kawasan prostitusi terbesar di Asia Tenggara ini mengundang kontroversi karena menyangkut hajat hidup banyak orang. Menurutnya, penutupan ini berdasar peraturan daerah yang melarang orang menggunakan bangunan atau tempat untuk berbuat asusila.

Sejak pagi hingga saat ini perbincangan penutupan Gang Dolly meramaikan linimasa. Para Tweeple memberi dukungan melalui ciapan dengan hastag #SuroboyoTutupDolly. Tidak hanya hashtag, postingan foto Risma dengan tulisan yang ia buat pun banyak di retweet para tweeple.

Namun beberapa tweeple juga mengkhawatirkan efek lain penutupan lokalisasi terbesar di Asia Tenggara itu. Ada yang menanyakan apakah sudah dipertimbangkan baik-baik solusi untuk para psk (pekerja seks komersial) itu setelah "tempat praktek"nya ditutup.

Ditengah pro kontra itu, Bu Risma tidak gentar. Bahkan ia seperti sudah mempersiapkan kemungkinan terburuk buat dirinya: dibunuh. Hal ini tampak dari beberapa media yang mengabarkan, ia telah berpamitan kepada keluarganya agar mengikhlaskan jika dirinya tewas saat menutup lokalisasi Dolly malam nanti. 

"Saya sudah pamit pada keluarga untuk menutup Gang Dolly tanggal 18 besok (daerah pelacuran terbesar di Asia Tenggara) kalau saya mati, ikhlaskan. Bu Risma". 

Pesan tersebut Risma buat lantaran banyaknya protes para penduduk di kawasan Gang Dolly yang masih menentang keputusan yang telah ia buat. Risma sadar hal ini akan membahayakan jiwanya, karena warga sekitar Gang Dolly pasti membenci dirinya. 

Gang Dolly saat ini dihuni 1.000 lebih pekerja seks komersial dan sekitar 300 mucikari, sejak pagi mereka melakukan aksi penutupan Jalan Jarak serta merusak dua wisma di lokalisasi sebagai teror untuk memperkeruh situasi menjelang penutupan lokalisasi itu.

 

 

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini