Sukses

Nikmatnya Makan Ketan Susu Legendaris Kemayoran

Ketan susu Kemayoran didirikan pada tahun 1958.

Citizen6, Jakarta Beberapa dari Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan ketan, makanan khas Indonesia khususnya masyarakat Betawi. Karena biasanya mereka menyantap ketan dengan kopi hitam atau teh hangat pada saat waktu senggang. Tapi jika Anda ingin mencicipi ketan yang beda dari biasanya, Anda bisa datang ke ketan susu, Kemayoran.

Ketan susu Kemayoran didirikan pada tahun 1958. Kedai ini merupakan usaha turun-temurun keluarga Pak Tasnian, pendiri ketan susu yang awalnya hanya pedagang ketan keliling. Namun, beberapa tahun kemudian, Ia memutuskan untuk membuka kedai, dan bertahan hingga saat ini.

Awalnya pak Tasnian hanya menjual ketan yang ditaburi dengan kelapa parut diatasnya. Hingga tahun 2000, salah satu pengunjung mengusulkan agar ketan disiram dengan susu kental manis diatasnya. Tak disangka, banyak pengunjung yang menyukainya, hingga menu tersebut menjadi menu tetap dan dinamakan ketan susu atau tansu.

Uniknya lagi, banyak pengunjung yang makan ketan susu bersamaan dengan gorengan seperti tempe, pisang goreng, ubi, dan singkong. Manisnya ketan susu, bercampur dengan gurihnya gorengan, tak bisa membuat lidah Anda berhenti mengunyah. Untuk bisa menyantap seporsi ketan susu, anda cukup mengeluarkan uang sebesar Rp.4.000 rupiah saja. Seporsi ketan susu sudah termasuk gorengan tempe diatasnya.

Bagaimana dengan minuman? Jangan khawatir, kedai ketan susu ini juga menyediakan minuman yang tak kalah nikmatnya. Anda bisa mencoba teh poci sebagai teman makan ketan susu. Seperti namanya, teh ini dihidangkan menggunakan poci atau teko yang terbuat dari tanah liat. Wangi dan rasa dari  teh poci memang berbeda dari teh yang lainnya.

Satu poci teh ini dihargai Rp4.000 saja. Hanya dengan uang Rp8.000 Anda sudah bisa memanjakan mulut dan perut Anda.
Kedai yang berada di Jalan Garuda Ujung, Kemayoran ini buka setiap hari 24 jam non stop. Ramainya pengunjung yang datang dari berbagai wilayah membuat Anda harus antri untuk mencicipinya. Tidak sedikit juga pengunjung yang duduk makan di separator jalan karena terbatasnya tempat duduk yang ada. Namun, hal tersebut tidak membuat pengunjung ‘kapok’ untuk datang kembali ke ketan susu Kemayoran ini.

Pengirim:
M.adhietya pratama Putra

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

Mulai Senin, 23 Juni sampai 29 Juni Citizen6 mengadakan program menulis bertopik ke-14 dengan topik "Persiapan Menjelang Puasa Ramadan". Info selengkapnya bisa dilihat di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.