Sukses

Indonesia, Tujuan Utama Karyawisata Pelajar Asing

Saya punya pengalaman yang sangat menarik selama di Indonesia.

Citizen6, Jakarta Indonesia dapat dikatakan sebagai surganya para wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara. Bukan hanya keindahan alam, keanekaragaman hayati dan budayanya saja, tetapi juga keramahan orang Indonesia menjadi salah satu daya tarik wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia atau kembali berkunjung ke Indonesia. Hal ini disebabkan  budaya Indonesia yang sangat berbeda dengan budaya barat. 

Banyaknya keindahan alam di Indonesia ini membuat seorang guru Environmental Management (Manajemen Lingkungan) asal Inggris, Christopher Roche (27), mengajak para muridnya dari Newton International School, untuk melakukan field trip (karyawisata) ke Indonesia.

Kegiatan ini sudah berjalan selama tiga tahun berturut-turut sejak tahun 2012. ”Indonesia adalah negara yang mengagumkan dan juga terletak di cincin api. Selain itu, Indonesia memiliki banyak sumber daya alam, keanekaragaman hayati, dan lokasi geologis yang menarik. Disamping itu, Indonesia adalah negara yang memiliki banyak contoh sosial dan budaya yang unik dan menarik khususnya bagi kami yang sebagian besar berasal dari negara barat ” jelas Christopher Roche, guru yang baru dua tahun mengajar di sekolah berbasis british kurikulum tersebut.

Pada awalnya pria asal Heveningham, Inggris ini berkunjung ke Indonesia hanya untuk berlibur menghabiskan waktu liburannya dan mengunjungi beberapa kota di Indonesia, tepatnya di Pulau Jawa. Pada saat itu, ia merasakan pengalaman yang menarik mengenai Indonesia, terutama keindahan alam dan iklim Indonesia yang tropis yang mendukung adanya keanekaragaman hayati di Indonesia.

”Saya punya pengalaman yang sangat menarik selama di Indonesia. Saya melihat banyak sekali yang dapat dipelajari untuk tujuan karyawisata”, tambahnya, seorang guru yang juga mengajar science (IPA).

Dengan adanya program karyawisata yang ia organisir ini, secara tidak langsung ia mengajak muridnya untuk melihat negara tropis di luar Qatar, Negara di timur tengah yang umumnya panas dan gersang.

Selain itu, program ini diadakan untuk mendukung para siswa dalam menghadapi International General Certificate of Secondary Education (IGCSE) Environmental Management. (IGCSE) Environmental Management adalah ujian internasional berbasis british kurikulum untuk siswa sekolah menengah. Dengan adanya program karyawisata ini, diharapkan siswa dapat belajar dan memahami secara langsung mengenai manajemen lingkungan.

Bagi banyak wisatawan mancanegara, tempat yang tidak pernah luput dikunjungi adalah Bali, namun tidak dengan karyawisata dari Newton International School, Qatar, ini.

Selama tiga tahun berturut-turut, tempat yang menjadi objek kunjungan selalu sama, yaitu, Taman Pasir Mukti di Citereup Bogor, Taman Safari Indonesia di Cisarua Bogor, dan Kawasan Gunung Tangkuban Perahu.

Namun, pada perjalanan karyawisata di tahun kedua, kunjungan ke Gunung Tangkuban Perahu dialihkan ke Kawah Putih, Ciwidey, Bandung, dikarenakan pada saat itu, aktivitas Gunung Tangkuban Perahu sedang aktif, sehingga kawasan wisata Gunung Tangkuban Perahu ditutup.

Beberapa alasan yang membuat Christopher Roche membawa murid-muridnya ke tiga tempat ini, yang pertama adalah Taman Wisata Pasir Mukti, karena, ia ingin memperkenalkan kepada siswa-siswi untuk diversifikasi tanaman, metode penanaman yang berbeda, bagaimana sistem pengairan, dan sebagainya.

Yang kedua yaitu Taman Safari, teknik konservasi untuk memperkenalkan pada siswa-siswi melihat hewan secara langsung seperti di habitatnya sendiri, dimana suasana di Taman Safari yang masih sangat natural untuk didiami oleh para hewan.

Dan yang ketiga adalah Tangkuban Perahu, menurut Roche, ini adalah kesempatan bagi siswa-siswi untuk memiliki pengalaman yang menyenangkan dapat duduk tepat di sebelah gunung berapi dan belajar mengenai berbagai formasi batuan / iklim.

“Indonesia sangat menakjubkan karena semua budaya yang ada dan banyaknya pepohonan dan tumbuhan-tumbuhan yang tidak kami jumpai di tempat kami tinggal. Keanekaragaman tumbuhan, hewan, alam, makanan serta tradisi yang ada, membuat kami sangat terkesan”, jelas Shahd, salah satu siswi peserta karyawisata 2014.

Pengirim:

Arsyifa Zahra


Disclaimer

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini