Sukses

Serunya Peringati Hari Batik Nasional di Osaka

Unesco secara resmi mengakui Batik Indonesia sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi.

Citizen6, Osaka Di Indonesia peringatan Hari Batik Nasional dilaksanakan dengan berbagai kegiatan, seperti kain batik dibentangkan sepanjang ruas jalan dan ada sekitar lebih dari 6000 orang yang memegang kain batik tersebut hingga mendapatkan rekor MURI, pembuatan daster dengan motif batik terpanjang, mengoleksi batik terlengkap, pameran produk batik serta beragam lapisan masyarakat Indonesia disarankan untuk memakai batik.

Di dunia maya juga tak mau kalah ketinggalan dalam merayakan hari Batik Nasional, hastag “Selamat Hari Batik Nasional” menjadi worldwide trending topic di jejaring sosial Twitter. Selain itu, laman muka google juga menampilkan gambar enam orang memakai baju batik.

(Pelajar Indonesia mengenakan baju Batik di Toyonaka Campus, Osaka University)

Perlu diketahui bahwa proses yang ditempuh Indonesia untuk mendapatkan pengakuan atas Batik dari UNESCO merupakan perjuangan yang cukup panjang. Pada tanggal 3 September 2008 diawali dengan proses nominasi Batik Indonesia ke UNESCO dan baru diterima secara resmi Januari 2009.

Tahap berikutnya ialah pengujian tertutup selama empat hari yang dilakukan di Paris. Dan puncaknya, puji syukur pada tanggal 2 Oktober 2009, UNESCO yang merupakan badan PBB dibidang Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan secara resmi mengakui Batik Indonesia sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity).

( Mengenakan baju batik saat berpartisipasi di acara Festival Kampus, berjualan Mie Goreng Selera Indonesia.)

Ini merupakan pengakuan Internasional terhadap Batik Indonesia. Pengakuan UNESCO tersebut ditindaklanjuti oleh Presiden SBY dengan mengeluarkan Keppres No.33 tahun 2009 yang menetapkan bahwa setiap tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional.

Mengingat proses perjuangan tersebut, Sebagai pelajar Indonesia yang tengah menimba ilmu di negeri sakura tergabung dalam Persatuan pelajar Indonesia di Osaka-Nara (PPI Osaka-Nara) berpartisipasi mengenalkan batik di kancah Internasional khususnya di Jepang.

Hari ini (2/10), rekan-rekan di Osaka University (Suita dan Toyonaka Campus) semua kompak memakai baju batik untuk mengenalkan dan melestarikan Batik sebagai salah satu bentuk kebanggaan dan kecintaan pada Tanah Air Indonesia. Dengan memakai batik di kampus harapannya Batik Indonesia akan semakin dikenal di dunia, khususnya Jepang.

( Pelajar Indonesia mengenakan baju batik di Suita Campus, Osaka University.)


Tidak hanya tanggal 2 Oktober saja para pelajar Indonesia memperkenalkan Batik di kancah Internasional, tetapi kapanpun saat melaksanakan program kegiatan PPI Osaka-Nara mereka juga memperkenalkan Batik. Seperti saat PPI Osaka Nara turut serta dalam acara Festival Kampus, para pelajar Indonesia mengenakan baju Batik sambil berjualan mie goreng, saat upacara bendera HUT RI ke-69, Pentas Seni Indonesia 2014 yang merupakan program kegiatan PPI Osaka-Nara untuk mempromosikan seni dan budaya Indonesia kepada masyarakat Jepang.

Tidak hanya itu, pelajar Indonesia juga mengenakan baju Batik saat acara entrance ceremony dan graduation ceremony di Osaka University.
 
Dari Jepang, PPI Osaka-Nara mengucapkan Selamat Hari Batik Nasional 2014. Banggalah memakai Batik Indonesia. Kita jadikan Batik sebagai kebanggaan dan Identitas bangsa Indonesia.

Osaka, 2 Oktober 2014.
Penulis : Gagus Ketut Sunnardianto

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel, foto atau video seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.