Sukses

Akibat BBM Naik, Angkot Mogok di Kendal.

Efek BBM naik, angkutan di Kendal mogok. Polisi juga menghentikan kendaraan pribadi untuk mengangkut pelajar yang hendak sekolah.

Citizen6, Kendal Efek harga BBM naik telah terasa dimana-mana. Ratusan pelajar dan warga di Kendal Jawa Tengah misalnya, pada Rabu pagi, 10 November 2014 terlantar, tidak bisa mendapatkan angkutan umum untuk berangkat. Angkutan yang masih beroperasi dipaksa menurunkan penumpang, oleh awak angkutan yang mogok. Sejumlah kendaraan dinas milik pemerintah daerah, TNI dan polisi dikerahkan untuk mengangkut penumpang yang terlantar.

Awak angkutan Kendal Semarang ini, menghadang angkutan lain yang masih beroperasi meski sudah ada himbauan untuk melakukan mogok. Sempat terjadi adu mulut karena sopir angkutan menolak untuk menurunkan penumpang, namun awak angkutan lain memaksa penumpang untuk turun dari bus.

Polisi yang berjaga di depan alun-alun Kaliwungu Kendal Jawa Tengah, Rabu pagi sempat meminta awak angkutan untuk tidak menghentikan kendaraan lain. Namun awak angkutan yang mogok tetap bersikukuh, menghentikan angkutan lain yang masih beroperasi.

Akibatnya ratusan penumpang baik pelajar maupun pekerja, terlantar menunggu angkutan yang tidak ada. Seperti Marini misalnya, sudah naik angkutan dari terminal Mangkang terpaksa diturunkan di Kaliwungu. Padahal ia hendak ke Sukorejo yang jaraknya masih 70 kilometer, dan harus menunggu angkutan lain yang entah kapan datangnya.

Sementara itu menurut awak angkutan, aksi mogok ini sebagai bentuk protes akibat kenaikan harga bbm. Awak angkutan terpaksa menghentikan bus yang masih beroperasi, sebagai bentuk solidaritas mendukung aksi mogok nasional. Awak angkutan berharap, pemerintah tetap memberikan subsidi bagi angkutan umum sehingga tidak menaikan tarif dan tidak membebani masyarakat atau penumpang.

Untuk mengangkut penumpang yang terlantar karena BBM naik, sejumlah kendaraan dinas milik pemerintah kabupaten Kendal, truk kodim 0715 Kendal dan polres Kendal dikerahkan. Polisi juga menghentikan kendaraan pribadi, untuk bisa mengangkut pelajar yang hendak ke sekolah.

Pengirim:

Wahyudi

Kendal

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini