Sukses

8 Kota Besar di Dunia yang Terancam Tenggelam

Kota-kota besar berikut terancam tenggelam akibat berbagai faktor. Jakarta termasuk di antaranya.

Citizen6, Jakarta Mencairnya es di kutub utara akibat pemanasan global makin lama makin memprihatinkan. Tiap tahunnya, permukaan air laut naik 1-3 mm. Bila tidak segera diantisipasi, naiknya permukaan air laut tentu berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia yang tinggal di permukaan bumi. Yang lebih berbahayanya, beberapa kota besar di dunia ternyata terancam tenggelam akibat naiknya permukaan air laut, pondasi yang rapuh, maupun penyedotan air tanah. Berikut 8 kota besar di dunia yang terancam tenggelam tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 9 halaman

Shanghai

1. Shanghai, China

Shanghai dahulunya hanyalah sebuah tempat yang dikelilingi rawa. Kebutuhan akan tempat tinggal dan jumlah penduduk yang membengkak membuat bangunan pencakar langit makin banyak di daerah  tersebut. Tak heran, tiap tahunnya permukaan tanah di Shanghai turun setengah inchi. Berdasarkan data PBS, permukaan tanah di Shanghai turun sekitar 2,4 meter dalam rentang waktu tahun 1921 hingga 1965. Para ahli memperkirakan, tanah di Shanghai tak mampu lagi menahan beban berat bangunan di atasnya. Diprediksi suatu saat Shanghai akan tenggelam apabila Sungai Yangze meluap.

3 dari 9 halaman

Ho Chi Minh City

2. Ho Chi Minh City (Saigon), Vietnam

Salah satu kota terpadat di Asia Tenggara ini juga terancam tenggelam. Menurunnya permukaan tanah membuat daerah ini rawan banjir. Setiap tahunnya, ketinggian banjir meninggi setinggi 2cm.

4 dari 9 halaman

Bangkok

3. Bangkok, Thailand

Kepala Pusat Peringatan Bencana Nasional Thailand, Smith Dharmasaroja, memprediksi pada tahun 2100 Bangkok akan menjadi Atlantis kedua. Kota ini akan tenggelam disebabkan beberapa faktor, seperti: perubahan iklim akibat efek rumah kaca, naiknya permukaan air laut, erosi pantai, serta pergeseran tanah. Ditambah lagi letak kota yang rendah menyebabkan Bangkok setiap tahunnya selalu mengalami banjir.

5 dari 9 halaman

Mumbai

4. Mumbai, India

Tak jauh berbeda dengan Bangkok, kelompok aktivis Greenpeace memperkitakan pada tahun 2100 kota Mumbai akan tenggelam oleh air laut. Naiknya air laut hingga 5 meter menyebabkan kota ini masyarakat di kota terancam kelangsungannya.

6 dari 9 halaman

Meksiko City

5. Meksiko City, Meksiko

Kota yang satu ini tiap tahunnya tenggelam sedalam 20cm bila terjadi banjir. Letaknya yang berada di lembah ditambah sistem drainase yang buruk membuat Meksiko City terancam tenggelam. Sejak tahun 1975, kapasitas drainase kota tersebut turun 30 persen. Namun kini pemerintah sedang mengusahakan pembuatan terowongan drainase raksasa yang diklaim dapat menampung air cukup banyak.

7 dari 9 halaman

New York

6. New York, Amerika Serikat

Naiknya permukaan air laut ternyata turut mengancam kota di Amerika Serikat ini.  Posisinya yang berada di mulut sungai Hudson yang terhubung langsung ke samudera Atlantik turut menjadi pemicunya. Science Daily memprediksi, air laut kota tersebut naik dua kali lipat dibanding lautan lainnya. Tak hanya itu, erosi pantai, penurunan lapisan tanah dan perusakan lingkungan juga bisa memicu luapan air di kota yang dikenal sebagai pusat bisnis dunia tersebut.

8 dari 9 halaman

Venesia

7. Venesia, Italia

Akhir tahun 2012, kota ini terendam banjir parah. Fenomena ini hadir karena gabungan dari hujan lebat dan angin dari selatan. Setidaknya 70 persen daratan di kota kanal ini terendam banjir dengan kedalaman hingga mencapai 1,5 meter di atas normal. Banjir itu rupanya salah satu indikasi bahwa kawasan Venesia terus tenggelam. Christian Science Monitor bahkan mencatat, kota itu turun permukaan tanahnya sepanjang 30 cm selama 100 tahun terakhir. Meningkatnya ketinggian air di Laut Mediterania menambah besar kemungkinan kota kanal itu tenggelam.

9 dari 9 halaman

Jakarta

8. Jakarta, Indonesia

Selain letak geografis yang berada di bawah permukaan air laut, kebutuhan akan air tanah yang tinggi ditengarai menjadi salah satu penyebab tenggelamnya daratan Jakarta. Populasi penduduk yang terus meningkat menjadi alasan utama kebutuhan akan air tanah. Dalam kurun waktu 20 tahun ke depan, diperkirakan jumlah penduduk di Ibukota meningkat hingga 40 juta jiwa.

Pakar hidrologi asal Belanda, JanJaap Brinkman menjelaskan jika proses penyedotan air tanah  terus-menerus dilakukan, di penghujung abad ke-21, Jakarta akan tenggelam sedalam lima hingga enam meter. Tinggal menunggu waktu Jakarta akan tenggelam di bawah air laut sebagaimana kota Atlantis.

Kota-kota tersebut terancam tenggelam akibat naiknya permukaan air laut dan pemanasan global. Jika kita tak mengubah cara kita memperlakukan bumi, kota-kota tersebut akan benar-benar tenggelam tanpa kita bisa berbuat apapun. Yuk, mulai peduli kepada lingkungan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini