Sukses

6 Fakta Kebohongan tentang Makanan untuk Diet

Isu ini menjadi seksi bagi industri kesehatan dengan memanfaatkan secara maksimal isu ini untuk mendulang keuntungan.

Citizen6, Jakarta Sehat, semua orang menginginkannya. Salah satu faktor penting untuk menjaga kesehatan adalah dengan memperhatikan asupan makanan sehari-hari. Isu ini menjadi seksi bagi industri kesehatan dengan memanfaatkan secara maksimal isu ini untuk mendulang keuntungan.

Seperti dikutip dari goweloveit.com  saat ini telah terjadi miskonsepsi tentang nutrisi ini. Ada beberapa kesalahan pemahaman yang sering disebarkan. Berikut 6 kebohongan yang sering kita dengar itu:

1. Lemak jenuh sangat buruk untuk jantung

Sudah sejak lama kita mendengar bahwa memakan makanan dengan kadar lemak yang tinggi itu sangat buruk untuk kesehatan  jantung dan kolesterol. Mentega, krim, keju, steak dan semua daging kesukaan kalian secara perlahan akan menyebabkan serangan jantung yang tak terelakkan. Namun faktanya tidak seperti itu.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada lebih dari 350 ribu orang dimana sebanyak 11 ribu orang mengidap sakit jantung selama 14 tahun menyimpulkan bahwa  tak ada korelasi antara makan lemak jenuh dengan penyakit jantung. Jadi sebaiknya kalian pergi makan steak bersama-sama untuk merayakannya.

2. Kita harus makan setidaknya 5 kali untuk menurunkan berat badan
 
Ada yang mengatakan makanlah sebelum lapar dan berhentilah sebelum kenyang telah berlaku sejak berabad-abad lalu. Sebuah penelitian memperlihatkan bahwa makan lebih sering tidak menguntungkan dalam perubahan komposisi secara tetap. Contohnya jika anda bukan seorang atlit atau sering latihan lebih dari 6 jam  per minggu, berat badan tak akan turun dengan metode ini.

Hal yang lebih penting adalah apa yang kita makan, bukan kapan waktunya kita makan.

3. Karbohidrat menyebabkan gemuk

Tentang hal ini kita telah meyakininya sejak lama. Namun haruskah kita benar-benar khawatir dengan efek karboidrat? Jika anda terlalu sering makan maple Syrup kemungkinan membuat kalian akan gemuk.  

Namun jika anda makan gandum,  anda tidak perlu merasa khawatir. Selama kita makan secukupnya dan tidak berlebihan tidak akan menyebankan kegemukan, malah akan meningkatkan energi yang kita butuhkan.

4. Jus buah itu sehat?

Pernah kan kalian memesan jus buah di kafe atau di food court. Beberapa malah menawarkan jus buah yang dicampur dengan sayuran seperti wortel, bayam, tomat, selada, timun. Di beberapa tempat makan malah menambahkannya dengan bawang putih atau jahe. Benarkah jus benar-benar membuat kita sehat, tentu tidak, karena di dalam jus tersebut telah diberi gula yang kadang melebihi takaran.
 
5.Makanan rendah lemak benar-benar menyehatkan?

Seperti diawal, mengkonsumsi lemak jenuh itu tidak bagus untuk kesehatan jantung. Bagaimana dengan makanan yang kadar lemaknya rendah?  

Menurut ahli nutrisi Inggris  Ben Coomber,  rendah lemak identik dengan hal-hal yang berbau kimiawi.  Tentu saja itu berbahaya bagi tubuh, jadi untuk kesehatan lebih baik memilih lemak jenuh.  

6.  Menghitung-itung jumlah kalori, itu penting?

Bagi orang yang sedang berdiet, biasanya suka memperatikan kandungan kalori yang ada di bungkus produk-produk makanan yang dijual.  Namun seberapa penting sebenarnya memperhatikan jumlah kalori tersebut.

Sebenarnya, yang lebih penting adalah memilih makanan dengan kandungan mineral, protein dan vitamin yang sangat diperlukan oleh tubuh daripada memperhatikan jumlah kalori. Misalnya sama-sama menghasilkan 2500 kalori dari steak lebih bagus daripada 500 kalori dari sebatang coklat.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6?. Caranya bisa dibaca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini