Sukses

Iklan Rokok Sepanjang Jalan di Bandung-Jakarta Hebohkan Warga

Jejaring sosial Twitter dihebohkan dengan billboard iklan rokok yang terpampang di sepanjang kawasan Jakarta dan Bandung.

Citizen6, Jakarta Sejak Jumat, 2 Januari 2015 hingga hari ini jejaring sosial Twitter dihebohkan dengan pengaduan masyarakat Bandung kepada Walikota Bandung Ridwan Kamil terkait iklan yang terpampang di billboard sepanjang kawasan Bandung.

Tak hanya bisa dijumpai di kawasan Bandung, Iklan rokok dari brand nasional tersebut nyatanya banyak Anda temui di jalan-jalan strategis Jakarta.

Dalam iklan yang kini banyak diperbincangkan publik tersebut, terlihat gambar sosok pria dan wanita yang sedang berangkulan mesra dengan mengarahkan wajahnya ke sisi kiri dan kanan. Sayangnya, tagline "mula mula malu-malu lama lama mau" yang dipakainya dianggap tak senonoh oleh publik.

Terlihat beragam respons pun diungkapkan onliner di linimasa Twitter. Para onliner bahkan membuat ciapan yang berisi kecaman atas penayangan iklan rokok tersebut karena dinilai mesum dan meresahkan para bocah yang melihatnya.

 

 

 

 

 

Dengan banyaknya pengaduan masyarakat terhadap iklan tersebut, akhirnya pihak Heri Chariansyah selaku Koalisi Masyarakat Sipil untuk Perlindungan Anak dari Zat Adiktif menuntut penghentian iklan rokok Sampoerna tersebut, dilansir antaranews.com pada Jumat (9/1/2015).

Dalam keterangan tertulisnya, Heri menyatakan bahwa kata dan gambar pasangan dalam iklan seharusnya tidak pantas untuk ditampilkan. Pasalnya visualisasi itu dapat ditafsirkan untuk hal-hal yang tidak senonoh dan bertentangan dengan norma sosial yang ada di masyarakat.

Iklan  "mula mula malu-malu lama lama mau" pun kini sudah ditarik dari pasaran. Terlihat para onliner memberikan informasi bahwa iklan tersebut sudah tak beredar melalui postingan gambar.

 

 

Dikhawatirkan dengan tampilan iklan yang mengumbar perilaku bebas bisa memberikan dampak yang buruk terhadap perkembangan psikologi anak. Mereka akan menyerap iklan tersebut menjadi sebuah hal yang lazim dan dengan berpacaran atau berpelukan di depan umum dapat diterima sebagai suatu hal yang lumrah, tambahnya.

 ***Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini