Sukses

Vivian Eveline, Permainan Sasandonya Memukau

Vivian Eveline, gadis manis yang merupakan mayoret SMUK Giovanni Kupang ini menyedot perhatian masyarakat NTT di konsernya.

Citizen6, Kupang Memiliki penampilan yang manis   dan senyum.annya yang khas, ternyata gadis manis remaja keturunan  Tionghoa Indonesia ini menyimpan banyak talenta. Salah satu talenta yang menarik adalah piawai bermain sasando. Alat musik  tradisional pulau Rote ini sangat fasih dimainkan oleh jari jemarinya

Kecantikannya ternyata menyimpan bakat yang menarik melalui sasando. Gadis bernama lengkap Vivian Evelyn Christin Tjungdiawan ini merupakan salah satu remaja keturunan Tionghoa Indonesia. Kita banyak menemukan talenta muda yang pandai bermain gitar, keybord namun menemukan remaja yang pandai bermain sasando tidaklah mudah. Gadis manis putri pertama pasangan victor Emanuel dan Amelia Sendjaya ini menekuni sasando sejak berumur  11 tahun.

Baru baru ini, pada 18 Januari 2015 lalu, gadis manis yang merupakan mayoret SMUK Giovanni Kupang ini menyedot perhatian masyarakat NTT. Konser perdananya di Grand mutiara ballroom Kupang merupakan konser perpaduan budaya yang bertajuk pembauran yakni budaya lokal dan budaya Tionghoa. Vivian membawakan sejumlah lagu-lagu nostalgia seperti Senja Dibatas Kota, Kisah Sedih di Hari Minggu, Gang Kelinci, Kupu Kupu Malam hingga lagu perjuangan seperti Rayuan Pulau Kelapa dan Indonesia Pusaka serta lagu tradisional Bo Lelebo dalam balutan musik sasando.

Vivian Eveline, Permainan Sasandonya Memukau

Selain itu lagu lagu berbasaha Mandarin juga ditampilkan dari penampilannya yang perdana. Lagu-lagu Mandarin seperti N ice mo suo, Ye liang thai piao wo te sin, Wo wen tien, Che lai te ai, Tan bo lang, Phie chiu dan She luo te mei kwe hua.

Para audiens dihantar untuk mengalami satu pembauran antara etnis NTT dan etnis Tionghoa. Dengan memakai pakaian adat dari pulau Rote, sang sasando sejati memainkan senar-senar sasando yang berjumlah 32 senar. Kepiawaian sang gadis remaja itu ditunjukan pula dalam kolaborasi 3 alat musik yang berbeda yang dimainkan secara bergantian yakni sasando klasik, sasando elektrik serta keyboard.

Begitu fasihnya Vivian memainkan alat musik membuat audiens begitu menikmati  sajikan musiknya. Para audiens datang dari berbagai kalangan mulai dari pejabat hinggga masyarakat biasa yang mencintai sasando. Wakil Gubernur NTT, Benny Litelnoni hadir serta sejumlah pejabat tinggi lingkup provinsi serta kotamadya Kupang dan sejumlah pengusaha serta simpatisan dan keluarga yang memenuhi grand mutiara Ballroom.

Vivian Eveline, Permainan Sasandonya Memukau

Alat music sasando merupakan ikon masyarakat NTT dan menjadi salah satu kekayaan budaya yang perlu dilestarikan. Kehadiran Vivian memberikan inspirasi baru bagi masyarakat indonesia khususnya warga NTT untuk bangga dan melestaikan budaya daerah terutama sasando sebagai alat music khas NTT. Berasal dari etnis Tionghoa Indonesia, Vivian tak malu dan bangga sebagai anak NTT dan berusaha membawa sasando ketingkat yang lebih tinggi lagi yakni mancanegara. Perjuangan sang gadis belia yang memiliki banyak talenta ini didukung pula oleh sang bunda, keluarga serta kerabat.

Konser perdana Grand Mutiara ballroom menjadi barometer dirinya untk melangkah lebih jauh kedepannya dalam mengembangkan bakatnya serta melebarkan sayapnya dalam menekuni musik sasando. Konser inipun telah menorehkan sebuah tinta emas sebagai sebuah konsep pembauran budaya antara etnis Tionghoa dan etnis lokal dalam bingkai NKRI.

Etnis Tionghoa menjadi satu etnis yang merupakan satu kekayaan keanekaragaman etnis di Indonesia. Melalui konser ini pula, sang sasando Vivian telah membuktikan bahwa unsur-unsur seni telah mempersatukan perbedaan baik etnis maupun perbedaan lainnya.

Konser perpaduan budaya yang digalakan Vivian menjadi pembuktian bahwa kaum muda haruslah berkarya dan memiliki kepedulian pada budaya-budaya daerah yang saat ini sudah mulai terseret arus globalisasi. Disaat kaum muda saat ini lebih terhipnotis dengan musik-musik pop atau alat music modern, namun Vivian lebih memilih alat music  tradisional seperti sasando.

Inilah bukti kecintaan sang gadis muda yang punya andil dalam mengembangkan alat musik daerah NTT yakni sasando. Kedepannya, kita berharap agar generasi muda perlu mendapat perhatian dalam mengembangkan talenta.

Vivian Eveline, Permainan Sasandonya Memukau

Single Konser yang  bertajuk pembauran itu yang menampilkan seorang gadis belia remaja Vivian Tjung itu di sponsori oleh club Naga Timor dibawah asuhan Theodorus Widodo dan David Kenenbudi. Club Naga Timor merupakan sekumpulan para pengusaha kota Kupang yang memiliki perhatian pada dunia olahraga khususnya cabang Atletik di tanah Flobamora.

Dari hasil didikan Naga Timor telah melahirkan sejumlah pelari-pelari muda yang telah berprestasi baik secara nasional bahkan  internasional dengan nama-nama yang muncul seperti Delvita Bakun. Konser Vivian Tjung itu didonasikan pengembangan atlet-atlet muda yang di bina dalam Naga Timor club.

Konser single Vivian menjadi ajang pembuktian pula bahwa dunia seni telah mempersatukan berbagai keragaman perbedaan dari sisi etnis bahwa NTT memiliki pula berbagai keragaman etnis dari setiap daerah dan  etnis –etnis itu menjadi satu kekayaan bangsa yang perlu dilestarikan. Majulah senantiasa Vivian, keluarga, masyarakat NTT dan Tuhan yang kita puji dan sembah akan mendukungmu selalu.

Penulis:

Fransiskus Pongky Seran

Kupang

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini