Sukses

Kota-kota di Asia Ini Terkenal dengan Tujuh Dosanya

Tujuh dosa manusia merupakan filosofi yang sudah familiar. Tapi tahukah Anda beberapa kota di Asia pun dikenal akan dosa-dosa tersebut

Citizen6, Jakarta 7 dosa dasar manusia atau yang lebih dikenal dengan 7 deadly sins merupakan filosofi yang menyatakan bahwa tiap manusia memiliki beberapa dosa. Tiap dosa tersebut pun diwakili oleh jenis iblis tertentu. 7 dosa tersebut yang dikenal yakni kesombongan, keserakahan, nafsu, iri hati, kerakusan, kemarahan, serta kemarahan. Nah, ternyata ada beberapa kota di Asia yang digelari julukan akan 7 dosa tersebut. Kota apa saja?

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

Selanjutnya

1. Kemalasan: Seoul, Korea Selatan

Orang-orang Seoul sangat suka duduk berlama-lama di depan komputer sambil menikmati internet Korea Selatan yang terkenal kencang. Internet di Seoul telah ditata, dikelola, dan dirapikan sedemikan rupa, sampai-sampai orang tidak perlu bergerak ke mana-mana karena kecepatannya. Penduduk Korea Selatan pun betah bermain World of Warcraft dengan nyaman. Menurut Daily Beast, Korea Selatan merupakan kota termalas di Asia dan peringkat 15 di dunia. Hal ini bisa saja akibat  kecepatan internet yang memanjakan masyarakatnya.

3 dari 8 halaman

Selanjutnya

2. Nafsu: Tokyo, Jepang

Di Jepang, apapun yang bersifat seks bisa menghasilkan uang. Industri seks di Jepang banyak meraup keuntungan. Setahun diperkirakan mencapai US$30 miliar. Industri seks di Jepang bahkan nomor dua di bawah industri otomotif sebagai sumber pendapatan negara. Di Tokyo, Anda dapat menemukan berbagai macam seks yang dijajakan. Dari pelayan kafe, sampai pegawai kantoran. Dari eksibisionis sampai BDSM. Bahkan Jepang terkenal karena sering mencetuskan fetish-fetish aneh. Di sana pasangan sesama jenis juga diperbolehkan bahkan dalam bentuk manga/komik.

4 dari 8 halaman

Selanjutnya

3. Dendam: Pyongyang, Korea Utara

Ibu kota Korea Utara ini terkenal akan sifatnya yang tertutup, antidamai, dan keras kepala. Poster-poster di Pyongyang banyak yang berpesan "Kedamaian ada di ujung bayonet." Kekuatan militer Korea Utara dapat dibilang berbahaya  dan mereka melakukannya untuk menjaga stabilitas negara dari pengaruh Barat.

5 dari 8 halaman

Selanjutnya

4. Kerakusan: Taipei, Taiwan

Makanan murah dapat Anda temukan di manapun, baik siang atau malam di kota ini. Bahkan ada lebih dari 10 jalan di Taipei yang disediakan untuk berjualan makanan. Tak ada tempat yang tidak ditempati seseorang untuk berjualan makanan. Makanan kecil di Taipei pun sangat banyak macamnya dan terkenal murah. Perut Anda sangat mudah membuncit di kota ini.

6 dari 8 halaman

Selanjutnya

5. Iri: New Delhi, India

Berdasarkan data dari Bank Dunia, orang India merupakan imigran kedua terbesar di dunia setelah Meksiko. Kondisi ekonomi yang buruk di New Delhi membuat orang-orang di sana hanya berpikir soal uang.  Di New Delhi bahkan terkenal sindrom 'rumput tetangga lebih hijau' yang berarti orang-orang di India selalu menganggap orang lain lebih baik dari mereja.

7 dari 8 halaman

Selanjutnya

6. Ketamakan: Shenzhen, Cina

Shenzhen adalah satu dari sekian banyak kota dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Pemasukan domestik bruto di salah satu provinsi di Cina ini mencapai US$ 42 miliar. Saat kebanyakan orang berusaha menghemat pengeluaran, masyarakat Shenzen tak henti-hentinya mengeluarkan miliaran dolar untuk membeli produk-produk teknologi tinggi.

8 dari 8 halaman

Selanjutnya

7. Kebanggaan: Manila, Filipina

Perempuan dan pria di Filipina terkenal sebagai pribadi yang suka bersolek. Bahkan menurut penelitian dari Synovate, pria Filipina adalah pria yang paling narsis di Asia. Sekitar 48 persen pria meyakini mereka menarik secara seksual. 9 dari 10 pria di Manila juga suka mencabut alisnya hanya agar terlihat keren untuk dirinya sendiri dan bukan untuk memikat perempuan.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini