Sukses

Ini Sebab-sebab Seseorang Gagal Saat Kuliah

Tidak semua orang dapat menyelesaikan kuliahnya dengan lancar. Beberapa bahkan ada yang tidak menyelesaikan kuliahnya. Mengapa?

Citizen6, Jakarta Perguruan tinggi masih dianggap sebagai pencetak lulusan terbaik untuk menjadi pekerja. Asumsi ini pun berkembang menjadi keharusan bagi seseorang untuk menimba ilmu lebih dalam di perguruan tinggi. Akan tetapi, satu hal yang tidak diketahui adalah iklim kuliah yang sama sekali berbeda dengan sewaktu masih duduk di bangku sekolah.

Banyak hal yang kemudian menjadi kendala seseorang menyelesaikan kuliahnya. Beberapa orang bahkan memilih mundur dari kuliah mereka sebelum selesai. Lalu, apa sebenarnya penyebab kegagalan kuliah tersebut?

1. Terlalu menikmati kebebasan jauh dari orang tua

Saat jauh dari orang tua, hidup dengan bebas adalah satu hal yang kita dapatkan. Tak ada lagi yang cerewet membangunkan bangun pagi, tak ada lagi yang merecoki dengan pekerjaan rumah. Rendahnya pengawasan dari orang tua tersebut terkadang membuat kita lalai dan memanfaatkan kebebasan secara berlebihan. Begadang tiap malam, nongkrong bersama teman-teman, membuat kuliah yang seharusnya diselesaikan tepat waktu, menjadi molor hingga entah kapan. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Selanjutnya

2. Salah jurusan

Tidak sedikit orang yang memilih jurusan berdasarkan prestise. Sewaktu mengisi formulir Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri pun, kebanyakan orang cenderung mengikuti temannya dalam mengambil jurusan. Tanpa kita sadari, kita masuk ke jurusan yang sama sekali tidak kita minati. Hal ini membuat kita malas-malasan saat kuliah bahkan banyak yang kesulitan karena tidak mengerti dengan jurusan yang diambil.

3. Kuliah karena terpaksa

Kebanyakan orang tua merasa berperan penting dalam menentukan masa depan anak mereka. Boleh saja. Akan tetapi, selepas usia sekolah menengah, alangkah baiknya memberikan kesempatan kepada anak untuk menentukan jurusan yang ia pilih. Orang tua yang memaksakan anaknya kuliah di jurusan yang tidak mereka suka, hanya akan membebani sang anak. Tidak heran kalau kemudian anak tersebut menjadi malas kuliah dan lama menyelesaikan kuliahnya.

3 dari 4 halaman

Selanjutnya

4. Tak ada jaminan kerja setelah lulus

Banyak anak muda yang berpikir bahwa kuliah bukanlah penentu seseorang mendapatkan pekerjaan nanti. Mereka biasanya berpatokan dari kisah-kisah sukses para miliarder yang justru sukses saat memilih tidak kuliah. Hal ini tak heran menjadi alasan mereka enggan kuliah.

5. Bisa menghasilkan uang sendiri

Beberapa mahasiswa berasal dari keluarga yang tidak mampu. Untuk mengakali kebutuhan hidup, mereka pun memilih untuk bekerja sambil kuliah. Sayangnya, beberapa dari mahasiswa tersebut terkadang terlalu asyik bekerja. Mereka telah merasakan enaknya mempunyai penghasilan sendiri. Lalu berkembanglah konsep bahwa toh kuliah pun ujung-ujungnya bekerja. Mereka pun memilih untuk berhenti kuliah dan memilih bekerja. 

4 dari 4 halaman

Selanjutnya

6. Menekuni hobi secara berlebihan

Terkadang jadwal kuliah yang longgar membuat seseorang menjadi lebih bebas untuk menekuni hobi mereka ketimbang sewaktu masih duduk di bangku sekolah. Nah, karena terlalu asyik menekuni hobi seperti ngeband, mendaki gunung, futsal, dan yang lainnya, beberapa mahasiswa kemudian lupa akan kewajibannya sebenarnya. 

7. Sibuk berorganisasi

Kuliah tidak mengajarkan mahasiswa bagaimana cara beradaptasi, menjadi pemimpin, dan yang lainnya.  Kemajuan zaman juga menuntut mahasiswa tak hanya pintar secara IQ, akan tetapi juga sukses dalam EQ dan SQ. Hal inilah yang menjadi alasan beberapa mahasiswa untuk mengikuti kegiatan-kegiatan organisasi, maupun organisasi masyarakat di sekitar kampus. Memang, tidak ada salahnya aktif di kegiatan-kegiatan tersebut. Asalkan jangan terlalu sibuk berorganisasi sampai lalai untuk menyelesaikan kuliah.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.