Sukses

Pria Tuna Rungu Ini Menangis Karena Perlakuan Orang di Sekitarnya

Pria tuna rungu ini menangis karena perlakuan orang-orang terhadapnya. Apa yang terjadi?

Citizen6, Jakarta Pernahkah Anda berpikir apa jadinya jika Anda tidak bisa berbicara, tidak bisa mendengar, dan hanya bisa berbicara dengan bahasa isyarat? Beberapa orang yang mempunyai kekurangan fisik, sesungguhnya sangat ingin berkelakuan sebagaimana orang-orang normal. Nah, apa jadinya jika ternyata suatu saat keinginan tersebut terwujud?

Muharrem adalah seorang pria dengan keterbatasan. Ia tidak bisa mendengar dan hanya bisa berbicara dengan bahasa isyarat. Bagi keluarganya, tentu tak sulit mengerti dengan bahasa isyarat yang dilakukan Muharrem. Namun bagaimana dengan orang-orang di sekitarnya? Muharrem tentu mendambakan bisa berbicara dan berkomunikasi layaknya orang normal. 

Pada suatu pagi yang cerah, ia berjalan bersama adiknya untuk menjalani aktivitasnya seperti biasa. Alangkah kagetnya ia ketika ia mendapati semua orang di sekitarnya bisa berbahasa isyarat seperti dirinya. Setelah tahu bahwa orang-orang tersebut sengaja belajar bahasa isyarat untuk menyenangkan dirinya, ia pun menangis terharu.

Mungkin bagi kita, bahasa isyarat merupakan sesuatu yang sepele. Namun bagi seseorang yang berbeda seperti Muharrem, saat-saat orang begitu mengerti dirinya, mau berkomunikasi dengan caranya, adalah hal yang luar biasa. Setiap orang ingin diterima, begitu pula Muharrem. Setiap orang ingin dihargai, begitu pula Muharrem. Video tersebut telah ditonton lebih dari 8 juta kali di Youtube.

Video tersebut memang hanyalah video advertising. Namun sudah cukup memberikan pelajaran bagi kita. Alangkah indahnya jika tiap orang menghargai orang lain yang mempunyai perbedaan dengan dirinya. Dunia tentu terasa lebih indah dan penuh kedamaian. 

Sudahkah Anda menghargai orang yang mempunyai perbedaan dengan Anda hari ini?

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini