Sukses

Pentingnya Sumur Resapan untuk Cadangan Air Masa Depan

Air merupakan sumber pokok kehidupan masyarakat sehingga saat musim kemarau tiba mata air otomatis akan berkurang.

Citizen6, Jakarta Perubahan iklim secara ekstrim di Indonesia membuat program pengembalian air ke alam melalui pembuatan 920 sumur resapan di kawasan Jawa Tengah nyatanya memberikan banyak manfaat bagi warga yang menerapkan sumur resapan dikediamannya. 

Menurut Titie Sadarini selaku Ketua Pelaksana Coca-cola Foundation Indonesia yang ditemui saat peresmian sumur resapan di desa Patemon, Semarang pada Kamis, 19 Maret 2015, program "Lumbung Air" ini akan memberikan manfaat bagi warga di wilayah kota Salatiga.

"Setidaknya melalui 920 'lumbung-lumbung air' yang tersebar di 3.400 rumah tangga di wilayah kota Salatiga akan menerima manfaat, terkait dengan perbaikan ketersediaan air tanah dan juga pengendalian banjir," ucapnya.

(Sumur resapan milik Bapak Hardi di Tenggaran, Semarang yang sudah di hias menggunakan tanaman)

Diketahui, air merupakan sumber pokok kehidupan masyarakat sehingga saat musim kemarau tiba mata air otomatis akan berkurang. Padahal kebutuhan air dalam kehidupan sehari-hari sangatlah besar. Maka dengan adanya program "Lumbung Air" sumur warga akan memiliki tambahan pasokan air.

Tak hanya itu, sumur resapan juga memberikan banyak keuntungan seperti debit air yang dimiliki warga meningkat, mengatasi banjir saat musim penghujan dan meningkatkan akses air minum dan sanitasi yang memadai.

Hardi, salah satu warga Kecamatan Tenggaran, Semarang mengungkapkan bahwa "Sudah satu bulan saya menggunakan sumur resapan. Sumur tersebut memiliki banyak manfaat bagi masyarakat dan diri saya sendiri karena bisa menampung banyak air sehingga kami tidak pernah kekeringan," ucapnya saat ditemui dikediamannya di Tenggaran, Semarang pada Kamis, 19 Maret 2015.

Program yang dipelopori oleh United States Agency for International Development (USAID) bersama Coca-cola Foundation Indonesia (CCFI) ini nyatanya sudah berlangsung Oktober 204 lalu. Proyek konservasi air tanah ini adalah penerapan dari hasil kajian kerentanan dan adaptasi perubahan iklim untuk menjaga ketersediaan air baku bagi penyediaan air bersih yang dilaksanakan oleh program USAID Indonesian Urban Water Sanitation and Hygiene (IUWASH).

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.