Sukses

Hidup Berdampingan dengan ODHA Itu Aman Kok

"Hanya orang bodoh yang menyalahkan anak karena kejahatan ayahnya (orangtuanya)." ucap Shirohige

Citizen6, Jakarta "Hanya orang bodoh yang menyalahkan anak karena kejahatan ayahnya (orangtuanya)." ucap Shirohige (Bajak Laut yang dijuluki "Orang Terkuat Seduni" dalam Manga One Piece).

Bagi pecinta manga khususnya One piece, pasti sudah tidak asing dengan nama karakter di atas. Pun, dengan kata-kata legendanya ketika membela salah satu 'keluarga' yang adalah anak buahnya, Ace, yang juga seorang anak dari musuh lamanya dahulu.

Kalimat kharismatik itulah yang membawa kita pada tulisan ini, yaitu mengenai anak-anak tak berdosa penyandang status ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) yang seringkali, dikarenakan orang tua mereka lah yang lebih dahulu mengidapnya. Ibu dengan HIV positif dapat menularkan virus tersebut selama masa kehamilan, persalinan, atau dalam masa menyusui. Lalu apa yang terjadi?

Bukan lagi kisah baru, jika ada seorang anak pengidap HIV/AIDS yang terasingkan dari lingkungan sekitarnya. Jikapun, masyarakat tak membencinya namun rasa segan akan selalu ada. Beberapa kisah pernah ada, seperti kisah Young Kun Kun anak lelaki berusia 8 tahun yang telah diusir oleh oleh warga desa tempat tinggalnya karena ia didiagnosa mengidap HIV seperti dilansir dari shanghaisst.com

Ada juga kisah lainnya dari seorang bocah berusia 6 tahun yang harus hidup sebatang kara di lereng gunung, hanya ditemani sang Anjing. Ah Long namanya, bocah pengidap HIV ini adalah korban dari kelahiran dari orang tua nya yang mengidap HIV/AIDS. Ah Long dikucilkan oleh masyarakat, hanya ada neneknya yang terkadang datang menemuinya. Walaupun, tetap enggan untuk tinggal bersama sang cucu, karena penyakitnya.

Ada yang ganjal dari kisah-kisah ini. Keseganan dan ketakutan masyarakat akan orang-orang dengan penyakit menular ini sama sekali tidak membantu, baik sang penderita ataupun hubungan sosial sebagai sesama manusia. Secara ilmiah telah sering dipropagandakan, bagaimana penularan virus ini. Yaitu :

1. Seks tanpa pengaman (dengan pengidap HIV)

2. Pemakaian bersama jarum dan peralatan lain untuk menyuntik obat

3. Tindik atau tattoo yang tidak steril.

4. Ibu dan anak selama masa kehamilan, persalinan dan menyusui.

5. Transfusi darah dan atau produk darah di beberapa negara lain. Di Australia, transfusi darah dan produk darah termasuk aman.

Apa yang perlu dipahami, bahwa HIV tidaklah menular melalui :

1. Batuk

2. Bersin

3. Meludah

4. Berciuman

5. Menggunakan alat makan bersama

6. Penggunaan bersama seprei, dan sarung bantal

7. Melakukan kontak sosial biasa, seperti berjabat tangan, menyapa, dll.

Tidak ada alasan bagi kita untuk memandang sebelah mata pada para korban, khususnya anak-anak. Setiap orang melakukan kesalahan. Itulah faktanya.

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini