Sukses

Dua Anak ini Tinggal Bersama Ayah Tirinya, yang Seorang Pedofil

Ibu dari dua anak gadis ini menikah kembali dengan seorang pria pedofilia, dan mengajak suami barunya tersebut tinggal bersama kedua anaknya

Liputan6.com, Jakarta Apa mau dikata, ketika cinta telah menyapa. Bagaimanapun latar belakang dan masa lalu sang kekasih, mungkin bukan lagi pertimbangan penting yang harus dipikirkan. Walaupun, hal tersebut menimbulkan resiko yang rentan bagi keluarganya yang lain. Mungkin hal tersebut sedikit menggambarkan kisah ini, mengenai dua anak perempuan, berusia sekita 13 tahun yang harus tinggal seatap dengan ayah tirinya, yang seorang pedofilia. 

Seperti dilansir dari laman mirror.co.uk, seorang ibu bersuamikan lelaki pedofilia tersebut memasang alarm di kamar anak gadisnya dan selalu mengunci kedua anak gadisnya di kamar mereka setiap malam. Sebagai 'antisipasi' bahwa suaminya- ayah tiri mereka akan 'menyerang' mereka di kala dia tengah tidur. Dan, apa kata pihak berwajib disana, yaitu di daerah Devon? khususnya dari pihak pekerja sosial disana, "it's fine". What? 

Identitas dari kedua anak perempuan, juga sang ibu dan suaminya yang seorang pedofilia tidak dapat diungkapkan atas alasan resmi. 

Di beritakan, bahwa sang ibu telah menjalin hubungan dengan pria pedofil tersebut kurang lebih selama 5 tahun. Di tambah, menurut pengakuan sang ibu, ia telah mengetahui latar belakang pria tersebut. Pria ini pernah dipenjarakan sekali karena menyerang gadis di bawah umur, yaitu gadis berusia 13 tahun. Seumuran dengan dua gadis istrinya kini. 

Dibalik semua usaha sang ibunya agar hukum mengizinkan dirinya dan suami barunya tinggal bersama bersama kedua anaknya yang akhirnya tercapai, aksi protes berdatangan dari pihak keluarga istri tersebut. Sang nenek mengecam pekerja sosial yang membiarkan hal tersebut terjadi. Baginya, alarm atau apapun alat untuk 'antisipasi' melindungi kedua cucunya tidak lain hanyalah sampah. Cucunya tetap beresiko tinggi dan rentan dengan adanya pria tersebut di rumah mereka. 

Seperti dikutip dari laman yang sama, dikatakan bahwa kejadian seperti ini adalah contoh yang jelas dimana peran dan tanggung jawab seorang ibu pada keamanan anak-anaknya terlihat menurun, disinilah peran masyarakat, negara, ataupun pejabat daerah untuk bertindak. 

Sepakat! 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini