Sukses

Kisah Cinta Pertama Bung Karno di Usia 14 Terungkap

Bung Karno memang punya pesona sejak remaja. Kisah cinta pertamanya selama ini belum banyak terungkap.

Citizen6, Jakarta Bung Karno memang punya pesona sejak remaja. Kisah cinta pertama founding father Indonesia  ini belum banyak terungkap.

Yang diketahui masyarakat banyak selama ini hanya isteri-isteri bung Karno.  Mulai dari Oetari Tjokroaminoto, Inggit Ganarsih, Fatmawati, Hartini, Kartini Manoppo, Ratna Sari Dewi (Naoko Memoto), Haryati, Yurike Sanger dan Heldy Djafar.

Namun sebenarnya cinta pertama Sukarno adalah seorang perempuan Belanda, teman sekolahnya yang bernama Rika Meelhuysen. Waktu itu Sukarno adalah remaja yang masih berusia 14 tahun. Sukarno mengakui bahwa Rika adalah perempuan pertama yang ia cium.

Bung Karno menceritakan bahwa saat mencium perempuan Belanda itu ia merasa gugup. Sukarno mencintai Rika Habis-habisan. Hatinya selalu bergelora saat dia bertemu dengan pujaan hatinya.

Setiap hari ia berusaha meciptakan momen-momen untuk bisa bertemu dengan pujaan hatinya itu. Namun ia melakukan aksinya itu tampak seperti “kebetulan” bukan dilakukan secara sengaja.

Sukarno remaja sengaja melewati rumah Rika agar dia bisa melihat sosok cinta pertamanya itu meskipun sekilas. Jika bertemu, Sukarno dengan sigap membawakan buku-buku Rika.

Namun hasrat yang menyala-nyala itu ia simpan sendiri di dalam hatinya. Ia paham ayahnya, Soekemi Sosrodihardjo sangat membenci Belanda. Sukarno yakin jika hubungan ini diketahui orangtuanya, mereka akan marah besar.

Di suatu petang yang panas, Sukarno sedang naik sepeda bersama Rika Meelhuysen. Namun naas, di tikungan jalan sepeda mereka menabrak seorang laki-laki. Dan laki-laki itu ternyata adalah ayahnya sendiri.

Sukarno ketakutan, namun ayahnya merespon dengan tenang. Namun Sukarno masih khawatir ayahnya akan marah besar, anak laki-laki satu-satunya berpacaran dengan orang Belanda yang tidak disukainya.

Sukarno kemudian menyelinap masuk ke rumah masih dalam keadaan gemetar. Lalu diam-diam ayahnya mendekati dan berkata, “Anakku, tidak usah takut mengenai perasaanku tentang perempuan itu. Itu baik sekali. Bagaimana pun, hanya dengan cara itu kau dapat memperbaiki bahasa Belandamu”.

*Sumber: Biografi Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, Cindy Adam, yang dialihbahasakan oleh Syamsu hadi. Edisi revisi

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.