Sukses

Sentuh Wanita di Kereta, Mahasiswa Calon PhD Indonesia Dibui

Irfan Syanjaya mendapat hukuman bui atas perilaku kesopanan terhadap seorang perempuan saat berada di kereta MRT.

Citizen6, China Seorang pria berstatus mahasiswa calon PhD asal Indonesia tiba-tiba menjadi perbincangan publik di Singapura. Pasalnya, ia mendapat hukuman bui atas perilaku kesopanan terhadap seorang perempuan saat berada di kereta MRT.

Dilansir stomp.com.sg pada Kamis (28/5/2015), kisah YS bermula saat ia menaiki kereta dari Buona Vista ke Jurong East. Namun, karena kereta sangat penuh sesak ia pun tak bisa memilih tempat yang diinginkannya. Secara tidak sengaja ia berdiri di belakang seorang mahasiswi (20) hingga menyentuh bagian bokong dan pangkal paha perempuan itu. 

Tak disangka, sang perempuan pun melaporkan YS ke petugas keamanan di Jurong East MRT. Pria berusia 26 tahun itu pun melakukan persidangan selama dua hari dan dijatuhi hukuman penjara selama enam minggu.

Bedasarkan cerita yang didapat pihak pengadilan, kereta awalnya dalam kondisi penuh sesak pada malam hari, namun setelah melewati stasiun Dover kereta sudah kosong. Tapi, YS terus berdiri di dekat korban dan tidak menjauh padahal sudah ada ruang gerak yang lebih leluasa.

Selama persidangan berlangsung YS menyatakan bahwa ia sengaja menyentuh korban. Sebelumnya selama investigasi YS memang sengaja menyentuhnya, tapi ia menyangkal hal ini di pengadilan.

Ketika ditanya mengapa ia terus berdiri begitu dekat dengan korban, YS pun menjawab "dia sepertinya tidak memiliki pikiran negatif tentang saya, jadi saya tidak pindah," ucapnya.

"Saya menduga dia tidak mempermasalahkan dimana saya berdiri," lanjutnya.

Saat ini Irfan tengah melakukan PhD di bidang teknik listrik dan komputer di National University Singapore. Ulah YS di dalam kereta MRT tersebut pun masuk dalam kategori kriminal dan ia bisa saja dipenjara selama dua tahun, didenda, dicambuk atau juga kombinasi dari ketiganya.

(ul)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.