Sukses

Mensos Khofifah Indar Parawansa Akan Hadir di Acara KKI

Banyak yang tidak tahu, 29 Mei adalah Hari Keluarga karena memang selama ini hari penting ini belum ada yang merayakannya.

Citizen6, Jakarta Keluarga merupakan benteng utama bagi bangsa. Keluarga yang sehat bangsa tentu akan sehat. Namun jika keluarga lemah, maka lemahlah bangsa. Banyak hasil riset yang menunjukan bahwa sebagian besar konflik sosial dan penyalahguna narkoba dari keluarga yang tidak sehat dan tidak bahagia.

“Ada kegawatan yang luar biasa dalam keluarga yang merupakan unit terkecil, jika ini tidak segera diatasi maka makin lama akan makin menjadi ancaman,” ungkap Bactiar Nasir, Pembina Kokoh Keluarga Indonesia (KKI), dalam keterangan resminya (28/5).‎

Bactiar Nasir yang akrab dengan panggilan UBN (Ustadz Bactiar Nasir) juga menjelaskan, keprihatinan mendalam ini pula yang kemudian melahirkan gerakan untuk kembali mengokohkan keluarga Indonesia. Gerakan yang digelar Selasa tanggal 2 Juni 2015 di Masjid Istiqlal ini untuk menyambut ramadhan diberi titel “Kokohkan Keluarga Indonesia dengan Al Qur’an”.

Dalam tabliq akbar itu akan hadir Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa. Prof Dr KH Didin Hafidhudin dan UBN sendiri akan memberikan banyak pandangan untuk mengokohkan keluarga, selain itu hadir jugaibu muda, Oki Setiana Dewi.

Dijelaskan UBN, banyak predikat negatif yang disandang oleh Indonesia saat ini. Selain darurat narkoba, Indonesia secara mengejutkan tercatat sebagai negara penyumbang lonjakan trafik pengunjung situs porno terbesar dunia lewat mobile, menduduki posisi kedua dibawah Turki. Padahal, sejak beberapa tahun terakhir, pemblokiran terus digeber Kementerian Kominfo. Parahnya, akses itu terbesar mobile alias lewat handphone.

Data Kementerian Agama (Kemenag) juga mengungkap fakta mengejutkan, dimana jumlah perceraian meningkat setiap tahun. Terakhir yakni survei tahun 2013, menunjukkan jumlah peristiwa pernikahan menurun dari tahun sebelumnya 2.291.265 menjadi sebanyak 2.218.130. Namun tingkat perceraiannya justru meningkat menjadi 14,6 persen atau sebanyak 324.527 peristiwa. Parahnya, kebanyakan peristiwa cerai dimulai dari sang istri yang mengajukan gugatan, bukan pihak suami yang memberi talak.

"Data tersebut, bukanlah kabar yang menggembirakan bagi kesehatan bangsa yang dimulai dari kesehatan rumah tangganya," sambungnya.

“Semua sendi keluarga ada dalam ancaman, ayah yang tidak bisa memerankan perannya dengan baik, demikian juga dengan ibu, menyebabkan keluarga tidak punya imun, sehingga kenakalan remaja, narkoba, free sex, orientasi seksual yang menyimpang, sudah menjadi hal yang biasa di keluarga,” ungkap UBN.

“Mari kita kembali pada keluarga. Tabliq akbar ini untuk mengokohkan keluarga Indonesia, dari keluarga banyak yang bisa diperbuat untuk Indonesia.” katanya.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini