Sukses

5 Suku yang Menghindari Peradaban Modern

Ada banyak suku bangsa di dunia. Bahkan beberapa dianggap suku terasing

Citizen6, Jakarta Ada banyak suku bangsa di dunia. Bahkan beberapa dianggap suku terasing karena tempat tinggal mereka yang terisolasi dari dunia luar. Ada beberapa penyebabnya, selain karena memang pembangunan yang belum merata sampai ke pedalaman, ada juga suku-suku di dunia yang memang sengaja menolak peradaban modern.

Sikap seperti ini membuat penasaran para antropolog untuk memahami cara budaya mereka yang telah dikembangkan sejak berabad-abad silam. Di Indonesia, salah satu suku yang menolak peradaban modern ini adalah suku Baduy di Banten.

Ternyata suku Baduy di Banten bukan satu-satunya suku yang menolak peradaban modern. Ada banyak suku di dunia yang melakukan hal yang sama.

Berikut 5 Suku di dunia yang menolak peradaban modern seperti dilaporkan listverse.com:

1. Suku Surma di Afrika

Suku Surma yang berdiam di Ethiopia ini sengaja menghindari semua kontak dengan negara-negara Barat selama bertahun-tahun . Meskipun mereka terkenal di dunia dengan aksesori bibirnya yang sangat mencolok, mereka tak ingin berhubungan dengan pemerintah.

Suku Surma hidup dalam kelompok-kelompok yang berjumlah ratusan. Mereka hidup dengan berternak selama berabad-abad. Perang dunia memicu mereka untuk memperjuangkan kemerdekaan.

Orang pertama yang berhasil bercakap-cakap dengan orang Surma adalah beberapa dokter Rusia pada 1980-an. Mereka dianggap mayat hidup yang berjalan karena warna kulit mereka.

Namun sekarang sudah berbeda. Salah satu dari beberapa perlengkapan modernitas diadopsi oleh suku Surma adalah penggunaan AK -47 untuk melindungi ternak mereka.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

2

2. Suku Peru Ditemukan Oleh Turis

Sebelumnya tidak ada yang mengetahui keberadaan mereka sampai sekelompok turis menjelajahi hutan di pedalaman Peru. Kelompok traveler itu tiba-tiba bertemu dengan anggota suku yang tidak diketahui.

Orang-orang dari suku yang ia temui mencoba untuk berkomunikasi dengan wisatawan. Namun karena orang-orang dari suku tersebut tidak bisa berbahasa Spanyol atau Inggris, para turis akhirnya menyerah dan segera meninggalkannya.

Berdasarkan rekaman, para wisatawan baru menyadari bahwa yang mereka temui adalah salah satu suku yang tersisa dan tidak diketahui antropolog . Para ilmuwan telah mengetahui keberadaan mereka dan telah mencari mereka selama bertahun-tahun tanpa hasil.

3 dari 5 halaman

3

3. The Lone Brasil

Karena begitu jauhnya dari peradaban, suku ini memperoleh julukan “orang paling terpencil di planet”. Suku ini berdiam di suatu tempat di Amazon. Uniknya suku ini hanya berjumlah satu orang. Seperti big foot yang misterius.

Tentu saja keberadaan orang ini sangat membuat banyak orang penasaran. Para ilmuwan nyaris tak bisa menemukan jejaknya. Padahal seandainya ilmuwan bisa menemukan dan berkomunikasi, pasti banyak hal bisa terkuak. Misalnya bagaimana dia bisa bertahan hidup di hutan padahal dia sendiri saja.

4 dari 5 halaman

4

4. The Vietnam Ruc

Perang Vietnam yang mengerikan itu telah membawa dampak sampai ke daerah-daerah pedalaman yang terisolasi. Setelah pasukan Amerika membuat serangan bom, tentara Vietnam Utara terkejut melihat sekelompok suku muncul dari hutan belantara.

Ini adalah kontak pertama suku Ruc dengan peradaban berteknologi maju. Karena kerusakan hutan yang parah , suku Ruc memutuskan untuk tinggal di di Vietnam dengan kehidupan modern daripada kembali ke rumah-rumah tradisional mereka .

Tetapi nilai-nilai kesukuan yang telah mereka jalankan selama lebih dari ratusan tahun banyak yang bertentangan dengan kebijakan pemerintah Vietnam yang kemudian memicu permusuhan.

5 dari 5 halaman

5


5. Suku terasing di Brasil

Pemerintah Brazil telah mencoba mencari tahu berapa banyak suku terasing yang tinggal di daerah Amazon untuk mengontrol populasi. Pemerintah secara berkala menerbangkan pesawat di atas hutan dengan peralatan fotografi.

Pemerintah berharap untuk mencari dan menghitung orang yang tinggal di bawahnya .

Usaha pemerintah itu tidak membawa hasil. Namun pada tahun 2007 mereka dikejutkan oleh serangan anak panah ketika pesawat mereka terbang rendah. Anak panah itu ditembak dari busur suku yang sebelumnya tidak diketahui .

Lalu pada tahun 2011 dengan satelit mereka berhasil menemukan beberapa bintik di sudut hutan yang tidak terpikirkan ada kehidupan di sana. Namun ternyata bintik tiu adalah kerumunan orang-orang (kw)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini