Sukses

Misteri Buku Hunefer, Catatan Perjalanan Setelah Kematian

Buku ini memuat catatan perjalanan setelah kematian

Citizen6, Jakarta Dalam kehidupan kita menyimpan banyak sekali misteri di dalamnya, akan tetapi dari itu semua tidak ada yang lebih misterius selain kehidupan setelah kematian. Tidak seorang pun yang dapat mengetahui apa yang di rasakan setelah ruh kita terpisah oleh jasad kelak. Beberapa ahli medis dan psikologis mencoba untuk membukti adanya kehidupan manusia setelah mengalami kematian.

Berdasarkan ajaran Islam, manusia memiliki beberapa fase-fase kehidupan dan fase kehidupan manusia setelah berakhir di dunia ini adalah fase dimana ruh bermigrasi ke alam barzakh atau alam kubur. Apa yang terjadi di dalam alam kubur tertera di berbagai ayat dan hadist, salah satunya adalah pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir.

Tapi apakah kalian mengetahui , bahwa nenek moyang bangsa Mesir memiliki dokumentasi yang berisi kehidupan manusia setelah mati yang digambarkan secara berurutan dalam kumpulan papirus dan dikenal dengan nama Buku Kematian Hunefer ?

Buku Kematian Hunefer merupakan kumpulan dari naskah yang berisi tentang perjalanan manusia menuju kehidupan manusia setelah ia mengalami kematian. Buku tersebut di tulis oleh Hunefer pada dinasti ke-19 atau pada tahun 1300 SM. Buku Kematian Hunefer pertama kali dikembangkan di Thebes di awal periode menengah kedua sekitar 1700 SM.

Meskipun pengembangan dilakukan pada tahun 1700 SM, Buku Kematian tersebut ternyata pernah digunakan oleh nenek moyang bangsa Mesir pada tahun 1550 SM. Penemuan paling awal, adalah Buku Kematian yang berada di dalam peti mati Ratu dari dinasi ke-13 Ratu Mentuhotep.

Pada dinasti ke-19, penggunaan dari Buku Kematian Hunefer meluas bukan hanya di kalangan kerajaan saja, akan tetapi juga orang-orang yang bekerja di Istana. Pada umumnya, mantra yang tertulis pada naskah tersebut, di tulis pada kain kafan pembungkus jenazah dari sang mayat.

Sebenarnya, Buku Kematian Hunefer hanya terdiri dari beberapa text yang menjelaskan ilustrasi. Sebagian besar dari karyanya, di awali dengan huruh "ro" yang berarti mulut atau pidato. Dalam konteks Buku Kematian Hunefer, kata itu dapat berarti mantra.

Mantra-mantra tersebut memiliki banyak sekali fungsi dan kegunaan bagi nenek moyang bangsa Mesir dan penggunanya, salah satunya adalah mantra yang akan membantu orang meninggal selama perjalanan alam kubur ke alam baka.

Ingin tahu cerita selengkapnya? Baca langsung di sini

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini