Sukses

Manyaifun, Jejak Kaki di Ujung Timur Negeri

Komunitas #UntukPapua mengadakan acara bedah buku “Manyaifun, Jejak Kaki di Ujung Timur Negeri”

Citizen6, Yogyakarta Komunitas #UntukPapua mengadakan acara bedah buku “Manyaifun, Jejak Kaki di Ujung Timur Negeri” yang bertempat di Alembana Resto, Demangan, Yogyakarta. Pada acara tersebut, mereka sharing talkshow tentang pengalaman serta isi dari buku yang mereka terbitkan pada April lalu. Pengunjung selain para mahasiswa juga kalangan umum yang tertarik melakukan pengabdian di berbagai daerah di Indonesia bagian timur.

Acara ini berlangsung mulai pukul 15.00 hingga 18.00 WIB. Dalam acara ini dibagi mejadi 3 sesi, sesuai dengan isi bukunya.   Dalam kesempatan itu para penulis buku bercerita tentang pengalaman selama mengabdi untuk tanah Papua, khususnya Pulau Manyaifun.

Melalui acara ini, komunitas #UntukPapua ingin berbagi pengalaman serta membuka mata dan hati masyarakat Indonesia tentang gambaran kehidupan serta pendidikan didaerah pedalaman maupun pesisir Indonesia yang masih jauh dari kata “cukup baik”.

Komunitas #UntukPapua sendiri telah melakukan perjalanan ke Papua pada Juli 2014 lalu. Selama 2 bulan mereka menetap di Pulau Manyaifun dengan tujuan dapat membantu masyarakat untuk memeroleh kehidupan yang lebik baik, terutama di bidang pendidikan.

Adapun program-program yang telah mereka lakukan, diataranya menjadi tenaga pengajar untuk memberikan pendidikan formal maupun informal kepada warga Manyaifun, khususnya anak-anak. Selain itu ada juga beberapa program pembangunan fisik, seperti pembangunan koperasi, MCK, serta rumah belajar sebagai sarana masyarakat mencari ilmu kala tidak ada tenaga pengajar didaerah tersebut.

Komunitas #UntukPapua mengadakan acara bedah buku “Manyaifun, Jejak Kaki di Ujung Timur Negeri”

Buku “Manyaifun, Jejak Kaki di Ujung Timur Negeri” pun merupakan bentuk dokumentasi dari perjalanan 30 mahasiswa yang tergabung dalam komunitas #UntukPapua ketika mereka tengah mengabdi di Pulau Manyaifun, Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat.

Melalui buku tersebut, komunitas #UntukPapua bercerita tentang pengalaman mereka dari mulai persiapan sebelum keberangkatan, kehidupan selama 2 bulan di  Papua, hingga kepulangan mereka kembali ke Yogyakarta.

Buku ini juga memberikan gambaran bahwa masih ada bahkan banyak daerah di Indonesia yang butuh uluran tangan kita untuk bisa membantu mereka memeroleh kehidupan yang lebih baik.

Karena itu, komunitas #UntukPapua berharap buku “Manyaifun, Jejak Kaki di Ujung Timur Negeri” dapat mengispirasi para pembacanya, terutama generasi muda untuk bisa mengambil langkah nyata, terutama untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. Seperti yang dikutip dari apa yang dikatakan oleh Bapak Boediono melalui kata pengantar di buku ini, bahwa siapa bilang generasi muda Indonesia miskin prestasi?

Fitria Ananta Respati

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.