Sukses

Sant Egidio Atambua, Membangun Rumah Kasih Bagi Sesama

Keceriaan anak–anak tampak terlihat jelas dari raut-raut wajah anak-anak eks pengungsi Timor-Timur yang berdomisili di Lolowa Tukuneno

Citizen6, Atambua Keceriaan anak –anak tampak terlihat jelas dari raut-raut wajah anak-anak eks pengungsi Timor-Timur yang berdomisili pada wilayah Lolowa Tukuneno Atambua. Sebagian besar anak-anak pengungsi ini telah menyatu dengan penduduk lokal dan mendiami wilayah kabupaten Belu dan beberapa kabupaten lainnya yang terletak berbatasan dengan Timor Leste.

Keceriaan anak-anak ini terlihat jelas sekali ketika anak-anak ni setiap minggunya mendapat kunjungan dari sebuah komunitas kaum muda yang menamakan drinya komunitas Sant Egidio atambua. Komunitas yang didirikan oleh Andrea Ricardi ini  telah menyebar di 72 negara dan bermarkas di Italia termasuk Indonesia. Untuk wilayah Indonesia, komunitas inipun menyebar disejumlah daerah seperti Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Kupang, Maumere Flores, Kefamenanu serta Atambua.

Keceriaan anak–anak tampak terlihat jelas dari raut-raut wajah anak-anak eks pengungsi Timor-Timur yang berdomisili di Lolowa Tukuneno

Pada Minggu,5 juli 2015, sejumlah anggota komunitasSan Egidio Atambua mengunjungi anak-anak binaan KSE Atambua dalam program sekolah damai. Dalam program kegiatan ini, anak-anak sekolah damai mendapat  program pembinaan dari anggota komunitas yang disesuaikan dengan program pembinaan sekolah damai komunitas San Egidio. Bertempat di area pemukiman warga wilayah paroki st Petrus Tukuneno Lolowa, anak-anak sekolah damai yang berjumlah puluhan anak mendapat pembinaan iman melalui lomba kitab suci yang dbawakan oleh para anggota komunitas Ssan Egidio atambua.

Anak-anak yang sebagian besar adalah anak-anak SD ini mendapatkan pembinaan dan pendalaman kitab suci. Pembinaan rohani melalui kitab suci itu telah memberikan dampak besar bagi perkembangan kepribadan anak-anak. Anggota komunitas San Egidio dengan membawa misi kasih melakukan pelayanan iman dan pendalaman kitab suci Alkitab agar anak- anak ini mampu memahami kitab suci sebagai dasar iman akan Yesus kristus.

Keceriaan anak–anak tampak terlihat jelas dari raut-raut wajah anak-anak eks pengungsi Timor-Timur yang berdomisili di Lolowa Tukuneno

Pendalaman iman yang dibawakan oleh anggota komunitas San Egidio atambua itu dalam bentuk kuis kitab suci yang dibagi dalam 3 kelompok. Serunya perlombaan yang dilangsungkan di alam bebas itu tak membuat semangat anak-anak surut. Antusias para peserta begitu besar dimana setiap kelompok dibimbing oleh 2 anggota komunitas yang siap mendampingi. Kuis kitab suci yang digelar itu akhirnya diraih oleh kelompok 3 sebagai juara utama dan diikuti kelompok 1 serta kelompok 2 sebagai juru kunci.

Setelah mengikuti kuis kitab suci, para peserta bersama anggota komunitas San Egidio atambua melakukan doa komunitas bersama serta diakhiri dengan pembagian hadiah serta snack bersama. Anak- anak sekolah damai berkisar antara puluhan anak yang setiap Minggunya mendapat kunjungan rutin dari para anggota komunitas untuk melakukan pengajaran. Pengajaran yang dilakukan bukan saja pada pengajaran iman namun juga pengajaran pengetahuan umum yang mampu memberikan pendidikan dasar bagi anak-anak.

Keceriaan anak–anak tampak terlihat jelas dari raut-raut wajah anak-anak eks pengungsi Timor-Timur yang berdomisili di Lolowa Tukuneno

Berbagai  pengajaran yang diberikan berupa pengetahuan umum seperti program calistung yakni membaca, menulis dan menghitung serta pola penerapan hidup sehat. Para anggota komunitas bertugas mmberikan pengajaran sesuai keahliannya atau basic pekerjaannya baik sebagai guru, pegawai, pelajar ataupun profesi lainnya. Para anggota komunitas memiliki peran yang cukup krusial dalam pola pembinaan sekolah damai. Selain program sekolah damai, anggota komunitas San Egidio atambua memiliki program doa bersama komunitas setiap Rabu dan sabtu sore yang dlangsungkan di gereja katedral atambua.

Komunitas ini telah membangun persaudaraan diantara para anggotanya. Kehidupan komunitas ini telah mampu menuliskan sebuah kisah yang nyata akan kehidupan Yesus Kristus Sebagai pengikut pengikut kristus yang sejati untuk selalu dan senantiasa menegakan cinta kasih diatas segala-galanya tertutama bagi kaum lemah dan papah. Kaum-kaum ini membutuhkan juga cinta dan perhatian, bukan sekedar membutuhkan materi. Inilah yang menjadi misi utama komunitas awam gereja katolik.

Penulis:

Fransiskus pongky seran
Komunitas Sant Egidio Atambua

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini