Sukses

Makam Kyai Guru Kaliwungu Diserbu Ribuan Peziarah, Ada Apa Disana

Satu tradisi dan budaya Islam Jawa yang masih hidup saat ini adalah adanya penghormatan kepada makam-makam orang suci baik ulama atau kyai.

Citizen6, Kendal Ribuan warga dari berbagai kota memadati komplek makam wali dan ulama terkenal di Kaliwungu Kendal, Jawa Tengah  pada puncak tradisi syawalan, Kamis 23/7 . Ribuan warga dari berbagai daerah  ini mengharap  berkah dan meneladani wali serta guru yang menyebarkan agama Islam di pantura khususnya Kendal.

Satu tradisi dan budaya Islam Jawa yang masih hidup saat ini adalah adanya penghormatan kepada makam-makam orang suci baik ulama atau kyai. Salah satu bentuk penghormatan terhadap makam orang-orang saleh itu di Kaliwungu  dikenal dengan tradisi syawalan. Tradisi tahunan ini memperingati wafatnya ulama, serta wali penyebar agama Islam di pesisir pulau Jawa  yang diadakan seminggu setelah hari raya Idul Fitri yang biasa di sebut  Bodo syawal.

Satu tradisi dan budaya Islam Jawa yang masih hidup saat ini adalah adanya penghormatan kepada makam-makam orang suci baik ulama atau kyai.
Ribuan warga dari berbagai daerah di sekitar Kaliwungu  memanjatkan doa di depan makan Kyai Asy’ari atau yang dikenal dengan Kyai Guru serta makan ulama lainnya seperti Sunan Katong dan Wali Musyafa.

Warga rela berjalan kaki 5 kilometer menaiki bukit menuju komplek makam Auliya Kaliwungu  di komplek makam Kyai Asyari pendiri Masjid Besar Kaliwungu. Ribuan peziarah ini rela berdesakan dan menunggu giliran masuk ke komplek makam. Bagi yang tidak ingin berdesakan warga rela duduk di luar komplek makam dan memanjatkan doa.

Satu tradisi dan budaya Islam Jawa yang masih hidup saat ini adalah adanya penghormatan kepada makam-makam orang suci baik ulama atau kyai.

Warga yang datang mengaku sudah menjadi keharusan, mendatangi makam-makam para wali dan ulama ini untuk menghormati serta mengharapkan berkah. Warga biasanya datang secara rombongan dan memanjatkan doa di makam.

“Menjadi tradisi tiap tahun selalu berziarah ke makam Kyai Guru dan Sunan Katong, untuk mengharap berkah dari para kiyai dan wali". kata Suprayitno, peziarah asal Batang ini.

“Momentum  syawalan kali ini kita berharap umat islam bisa belajar bertoleransi dan selalu berpijak pada Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Bupati Kendal Widya Kndi Susanti saat melakukan ziarah di makam Kiyai Guru Kamis 23 /7/15 siang.Wahyudi

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin Dapat Ponsel Gratis ikuti #LebaranNarsis di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini