Sukses

Anak Gagal Tes Masuk Sekolah, Orangtua Blokir Pintu Gerbang

Tentu orang tua akan merasa bangga dan senang jika anak-anak mereka bisa masuk ke sekolah favorit.

Citizen6, Jakarta Tentu orang tua akan merasa bangga dan senang jika anak-anak mereka bisa masuk ke sekolah favorit. Dengan masuk sekolah yang bagus, kemungkinan anak-akan sukses lebih besar, karena memperoleh pendidikan yang baik sesuai standar yang telah ditetapkan.

Tentu orang tua akan merasa bangga dan senang jika anak-anak mereka bisa masuk ke sekolah favorit.

Namun sayang, jumlah sekolah dengan mutu yang baik tidak banyak. Sehingga untuk bisa belajar di sekolah tersebut, setiap siswa harus melakukan serangkaian tes dan tentu saja dengan biaya yang kadang sangat mahal.

Tentu orang tua akan merasa bangga dan senang jika anak-anak mereka bisa masuk ke sekolah favorit.

Kabar menarik ini datang dari Zhenghou, Propinsi Henan China. Sebuah sekolah menengah bergengsi di kota itu pintu gerbangnya ditimbun puing-puing dari bangunan yang telah roboh. Dari jauh puing-puing tampak menggunung menutupi pintu gerbang sekolah itu. Siapapun tidak bisa memasuki sekolah tersebut melewati pintu gerbang.

Menurut media setempat, pintu gerbang sekolah bergengsi tersebut diblokir oleh orang tua yang anak-anaknya tak lolos tes untuk memasuki sekolah menengah tersebut.  Orang tua itu menyimpan dendam dan amarah kepada sekolah bergengsi itu.

Tentu orang tua akan merasa bangga dan senang jika anak-anak mereka bisa masuk ke sekolah favorit.

NetEase mengabarkan, pada 15 juli lalu, pintu sekolah ditemukan terkunci oleh orang tua yang  menyedihkan itu. Pihak sekolah lalu mengirimkan ahli kunci untuk membukanya, namun orang tua yang masih marah itu meresponnya dengan mengirimkan dua tumpukan puing-puing tembok bangunan ke depan pintu gerbang sekolah bergengsi itu.

Tentu orang tua akan merasa bangga dan senang jika anak-anak mereka bisa masuk ke sekolah favorit.

Kabar ini segera menyebar di internet. Melihat perbuatan orang tua tersebut, beberapa netizen mendukung sekolah yang tidak meloloskan anak-anak itu menjadi siswa di sekolah tersebut. “Like father, like son Itu adalah keputusan yang bijaksana”, katanya.

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin Dapat Ponsel Gratis ikuti #LebaranNarsis di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.