Sukses

Profil Tukang Ojek Ibu Kota yang Menginspirasi

Kemacetan selalu identik dengan kota-kota metropolitan di dunia berkembang tak terkecuali di Jakarta.

Citizen6, Jakarta Kemacetan selalu identik dengan kota-kota metropolitan di dunia berkembang tak terkecuali di Jakarta. Dan salah satu solusi untuk menembus kemacetan tersebut biasanya Jakartans lebih memilih naik ojek.

Dan baru-baru ini pengguna jasa transportasi ini mempunyai dua pilihan, ojek pengkolan (ojek konvensional yang mangkal) dan ojek yang lebih modern, seperti gojek yang memakai aplikasi di ponsel jika ingin menggunakan jasanya.

Gojek makin diminati oleh para pekerja Jakarta, selain lebih murah, para pengguna ojek merasa lebih nyaman. Salah satu driver gojek, Kusumawira menuturkan bahwa semua calon driver harus menjalani pelatihan safety riding sebelum beroperasi di lapangan.

Laki-laki yang tinggal di Harapan Indah Bekasi ini bergabung dengan gojek sejak 14 Juni 2015. Tak disangka, ternyata menjadi menjadi tukang ojek yang semua hanya bekerja sebagai sambilan mendatangkan penghasilan yang sangat lumayan. Setiap hari ia mampu mengumpulkan minimal Rp 500 ribu bersih, tidak termasuk uang bensin dan uang makan.

c

Penghasilan ini, tentu saja lebih besar dibanding usaha yang ditekuninya dengan membuka otlet handphone dan menjual pulsa. Sebelumnya Wira adalah bekerja di sebuah perusahaan multi nasional di bidang obat-obatan dan vitamin. Dengan alasan lebih fleksibel dan ingin lebih mempunyai waktu lebih banyak untuk keluarganya ia memutuskan berhenti.

Ada banyak pengalaman menarik selama menjadi driver gojek. Selain memperoleh pendapatan yang lebih besar, ia bertemu dan dengan beberapa pelanggan yang menarik dan unik-unik. Setiap hari selalu ada pelanggan yang memberikan tip. Besarannya tak tentu, tapi kisarannya 10 ribu sampai 50 ribu.

Sampai Rabu, 29 Juli 2015, ia belum pernah bertemu dengan pelanggan yang menyebalkan. Semua berjalan seperti yang seharusnya. Soal kabar penolakan para tukang ojek konvensional yang mangkal ia sering mendengarnya, namun belum pernah mengalaminya secara langsung.

Wira, sapaan akarabnya mempunyai tips untuk menghindari peristiwa yang tak diinginkan itu. Ketika akan mengantar pelanggan, ia sengaja melakukan janjian ketemu di tempat yang aman, tidak di dekat para ojek pangkalan.

Sebenarnya ia telah mengajak tukang ojek yang berada di pangkalan. Namun kebanyakan mereka menolak dengan alasan ribet karena harus menginstall aplikasi.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin Dapat Ponsel Gratis ikuti #LebaranNarsis di sini

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini