Sukses

Sushi dan Origami Jadi Tes Magang Mahasiswa Kedokteran di Jepang

Rumah Sakit Pusat Kurashiki memang menawarkan salah satu program magang bedah terbaik yang ada di negeri ini.

Citizen6, Jakarta Kegiatan magang bagi setiap pelajar maupun mahasiswa tingkat akhir merupakan salah satu syarat utama untuk menyelesaikan proses pendidikan. Namun, ada saja syarat maupun ujian unik bagi para pelakonnya untuk dapat magang di suatu tempat ataupun perusahaan favorit.

Para mahasiswa tingkat akhir jurusan kedokteran di Jepang mendapat tantangan yang unik saat akan melakukan magang di sebuah rumah sakit di negara matahari terbit itu. Dilansir Odditycentral pada Selasa (4/5/2015), alih-alih menguji keterampilan dalam menangani pasien, Rumah Sakit Pusat Kurashiki yang berada di selatan Jepang merancang proses pemeriksaan inovatif yang melibatkan miniatur origami dan sushi.

Odditycentral.com

Rumah Sakit Pusat Kurashiki memang menawarkan salah satu program magang bedah terbaik yang ada di negeri ini, namun para mahasiswa kedokteran yang ingin berada di sana harus membuktikan kemampuan mereka dalam serangkaian tantangan-tantangan aneh. Pertama, mereka harus menggunakan instrumen bedah untuk dapat melipat kertas origami. Memang kedengarannya sangat mudah bagi seseorang yang berpengalaman dalam menciptakan origami.

Odditycentral.com

Tes kedua, mereka ditugaskan untuk memasang kembali tubuh serangga yang sudah mati. Serangga itu harus memiliki besar sekitar 35 mm, dan dibagi menjadi 13 bagian yang berbeda. Para mahasiswa pun harus mengumpulkannya menjadi untuh tanpa merusaknya. Dan tantangan ketiga, mereka harus membuat potongan miniatur sushi dari sebutir beras yang memiliki ukuran sekitar 5 mm dengan ramuan tradisional lainnya. Mereka juga diberikan waktu 15 menit untuk menyelesaikan tantangan sebanyak yang mereka bisa untuk meningkatkan peluang mereka agar dapat magang di Rumah Sakit Kurashiki.

Odditycentral.com

Tes-tes ini mungkin tampak aneh bagi sebuah lembaga medis bergengsi, tetapi mereka dipilih karena suatu alasan yang membutuhkan konsentrasi, kordinasi tingi dan tangan yang mantap. Namun, mereka tetap melakukan ujian tertulis sebagai bagian dari tes masuk, karena menjadi dokter bukan hanya dengan melipat crane dan membuat sushi.

Tahun 2015 ini pihak rumah sakit juga hanya menerima 40 siswa yang ingin mengajukan magang. Belum jelas juga berapa orang yang akan diterima karena tes pemasangan serangga menjadi tantangan yang sulit sehingga memungkinkan para peserta banyak yang gagal. (ul/kw)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini