Sukses

Sensasi Kegelapan Abadi dalam Perut Bumi di Goa Buniayu

Menelusuri goa ini, akan mendapatkan sensasi kegelapan abadi di dalam perut bumi.

Citizen6, Jakarta Bagi warga Jakarta yang sudah bosan menghabiskan akhir pekan di Bandung yang macet, tempat wisata alam ini bisa menjadi sala satu alternatif sebagai tempat "pelarian" dari rutinitas yang sehati-hari yang membuat stress. Seperti yang kami lakukan belum lama ini. Kami Backpacker Kece Petarung Waktu (BKPW) dalam merayakan hari jadinya yang pertama, mencoba berpetualang di Goa Buniayu yang berada di SUkabumi.

Ada tiga goa pilihan untuk mencoba caving atau menelusur goa buni ayu ini.

Menelusuri goa ini, akan mendapatkan sensasi kegelapan abadi di dalam perut bumi. Wow cool. Penelusuran ke dalam goa bisa dikategorikan sebagai  olahraga ini disebut caving. Goa dan segala keindahan di dalamnya merupakan fenomena alam yang luar biasa. Layaknya museum alam yang berada di bawah tanah, goa ini menyuguhkan keindahan yang istimewa dengan ornamen-ornamen yang terbentuk dari proses alam ribuan tahun lamanya.

Menelusuri goa ini, akan mendapatkan sensasi kegelapan abadi di dalam perut bumi.

Goa merupakan laboratorium yang menyimpan perjalanan evolusi binatang dan wahana penelusuran sejarah atas berjalannya proses pembentukan bumi.

Goa Buniayu yang terdapat di Kerta Angsana Nyalindung Kecamatan Sukabumi, Jawa Barat sangat cocok sebagai tempat wisata alternatif untuk warga kota Jakarta karena jaraknya yang tidak terlalu jauh, hanya 3 sampai dengan 4 jam perjalanan dari pusat kota Jakarta.

Menelusuri goa ini, akan mendapatkan sensasi kegelapan abadi di dalam perut bumi.

Rute perjalanan pun cukup mudah. Namun harus hati-hati karena selama dalam perjalanan ke lokasi Goa Buniayu, harus menyusuri pegunungan yang berliku-liku. Selain itu kita juga disuguhi pemandangan hijaunya persawahan dan udara yang masih alami.

Setelah sampai ada pilihan untuk menginap di kawasan goa buni ayu, tapi kami memilih mendirikan tenda agar suasana kegiatan alam dan kebersamaannya lebih terasa. Kami mencoba menelusuri Goa Landak karena mudah untuk memasukinya. Konon dulu goa ini disebut sebagai Goa Siluman, begitu orang-orang sekitar menyebutnya.

Setelah menggunakan wearpack, helm dan headlamp perlahan kami pun masuk menelusur goa dengan dipandu oleh guide dari penduduk lokal. Dia  memberikan pengarahan dan memberikan informasi seputar keadaan di dalam goa. Sepanjang perjalanan di dalam goa kita sering menjumpai stalagmit dan stalagtit, sebuah karya Tuhan di dalam gelapnya goa.

Menelusuri goa ini, akan mendapatkan sensasi kegelapan abadi di dalam perut bumi.

Pembentukan pilar stalaktit dan stalagmit terjadi ketika air mengandung kalsium karbonat menguap secara berulang-ulang. Dengan kata lain, jumlah CaCO3 berkurang. Menurut prinsip Le Chatelier, jika konsentrasi zat berkurang, reaksi akan bergeser ke arah zat yang berkurang tersebut.

Jadi, reaksi akan bergeser ke kiri (pembentukan CaCO3). Hal itu dapat diamati dari jatuhnya larutan Ca2+ dan HC03- yang berada di atap goa. Penguapan dalam goa terjadi dalam waktu yang sangat lambat. Penyebabnya, tidak ada radiasi matahari untuk menarik molekul air, kecilnya pergerakan udara bahkan hampir tidak ada, dan hampir semua udara yang jenuh dengan uap air.

Menelusuri goa ini, akan mendapatkan sensasi kegelapan abadi di dalam perut bumi.

Oleh sebab itu, pembentukan stalaktit dan stalagmit begitu lambat. Pertambahan panjang stalaktit hanya 0,22 mm per tahun. Lambatnya laju pengendapan ini juga dipengaruhi oleh gerakan udara dan campuran di dalam batu kapur.

Setelah lelah berjalan dengan tubuh dipenuhi lumpur akhirnya kita menuju curug atau air terjun tidak jauh dari lokasi Goa Buniayu untuk membersihkan diri, selesai sudah petualangan caving atau menelusur Goa Buniayu untuk memperingati hari jadi kami Backpacker Kece Petarung Waktu.

Setelah rapih dan beberes kamipun pulang ke Jakarta dengan membawa sebuah cerita baru bahwa kebesaran Tuhan patut kita jaga dan kita lestarikan. Salam lestari dari kami Backpacker Kece Petarung Waktu

Penulis:

Andi Jatmiko

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini