Sukses

Heboh, Ditemukan Mumi Bayi Berusia 1500 Tahun

Para arkeoloh telah menemukan mumi bayi yang diperkirakan sudah berusia 1500 tahun.

Citizen6, Jakarta Para arkeoloh telah menemukan mumi bayi yang diperkirakan sudah berusia 1500 tahun. Mumi bayi ditemukan dalam peti mati yang tertutup rapat terbuat dari batu di Pengunungan Altai Siberia.

Selama penggalian juga ditemukan pemakaman kuno di dekat Desa Kurai di Distrik Kosh-Agach, di Selatan Siberia, seperti dilaporkan The Siberian Times.

DNA dari mumi bayi tersebut bisa menjadi petunjuk mengenai misteri pencarian orang-orang suku Hun pimpinan Raja Attila yang dikalim sebagai nenek moyang orang Asia. Dr Nikita Konstantinov, seorang arkeolog dari Gorno-Altaisk State University mengatakan, "Sisa-sisa mayat bayi dibungkus dalam sebuah peti mati terbuat dari batu yang tertutup rapat. Peti tersebut kedap udara sehingga terisolasi selama lebih dari 1500 tahun."

Para arkeoloh telah menemukan mumi bayi yang diperkirakan sudah berusia 1500 tahun.

Di dekatnya terdapat pemakaman dua orang dewasa, yang diperkirakan merupakan kedua orang tua dari mumi bayi. Namun keduanya tidak dimumikan. "Umurnya masih bayi, mungkin baru berusia satu bulan, bahkan mungkin baru lahir. Jenis kelamin belum bisa diketahui. Anak itu dimakamkan dipekuburan kecil yang letaknya terpisah dari makam orang dewasa, yang mungkin orang tuanya," katanya.

"Sebagian jaringan tubuh lunak dari mayat bayi telah diawetkan, dan bagian lainnya dibungkus pelindung dari kulit. Sayangnya kepala tidak diawetkan sama sekali," sambung Konstantinov.

Para arkeoloh telah menemukan mumi bayi yang diperkirakan sudah berusia 1500 tahun.

Anak ini diyakini merupakan bagian dari budaya Bulan-Kobinskaya yang misterius terkait prajurit Hun Kuno. "Kami tahu sedikit tentang budaya ini. Tapi kami melihat bahwa itu berbeda dengan budaya lain dari periode ini," katanya tentang suku Bulan-Kobinskaya.

"Kami berharap bahwa analisis DNA akan membantu kita untuk memahami budaya orang-orang ini, dan pola migrasi yang berlangsung di Altai pada waktu itu," tegasnya. Penaklukan panglima perang Hun, Attila, lahir di zaman modern Hungaria dan kemudian hingga penemuan mayat bayi ini. Tapi nenek moyangnya berasal dari Eurasia.

Penulis:

M Sufyan

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini