Sukses

Mereka Memposting Aksi Bunuh Dirinya di Internet

Tidak adak yang tahu kapan, dimana, dan bagaimana seseorang akan berakhir. Kecuali mereka yang memilih bunuh diri.

Liputan6.com, Jakarta Kematian seseorang bisa menjadi salah satu rahasia kehidupan yang tidak satupun manusia tahu. Kapan, dimana, dan bagaimana seseorang berakhir. Beberapa kelompok masyarakat percaya ada nasib dan takdir yang bermain di kehidupan manusia, juga kematiannya. Namun, tak sedikit pula orang yang memilih untuk memutuskan kapan, bagaimana dan dimana dia berakhir. Yaitu dengan melakukan bunuh diri. 

Berdasarkan data World Health Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia tahun 2015 bunuh diri di sejumlah negara merupakan penyebab kematian nomor dua pada penduduk usia 15-29 tahun. Data WHO tahun 2015 mencatat, setiap tahunnya terdapat 800.000 orang meninggal dunia karena bunuh diri. Anehnya, beberapa pelaku bunuh diri melakukannya dengan cara yang tidak biasa. Entah untuk dikenal banyal orang untuk dikenang, atau sebagai aksi protes akan sesuatu. Salah satu yang teraneh adalah, memposting rencana bunuh diri di internet. Berikut daftar lengkapnya : 

1. Posting Instagram Sebelum Bunuh Diri 

Seorang gadis asal China dengan akun Instagram jojostai1012 memposting foto-foto saat terakhir hidupnya dan beberapa pesan kematian ke Instagram. Keesokan paginya diketahui dia tewas mengenaskan di halaman parkir apartemen dengan jalan melompat dari jendela apartemen di lantai 9.

Sebelum bunuh diri, gadis tersebut menulis, “Aku akan mengantuimu siang dan malam setelah aku mati,” Diketahui bahwa gadis itu sudah menuliskan pesan misterius semenjak dua minggu sebelum kematian yang menyebutkan kehancuran hatinya karena putus cinta. Seperti apa perasaan si mantan kekasihnya itu ya?

2. Bunuh Diri di Depan Webcam 

Abraham Biggs K adalah seorang remaja berusia 19 tahun asal Florida, Amerika Serikat. Dia melakukan aksi bunuh diri dengan cara menelan obat penenang sampai over dosis. Gilanya, Biggs melakukan aksi itu secara langsung lewat webcam Justin.tv pada November 2008 silam

Secara terang-terangan Biggs memang mengajak semua orang menyaksikan video bunuh dirinya secara langsung. Bahkan awalnya beberapa orang tak peduli dan menganggap itu semua lelucon sampai mengirim komentar bernada hinaan termasuk menantang Biggs bunuh diri betulan. Biggs terus merekam sembari menelan banyak sekali obat sampai kemudian seorang polisi dan petugas rumah sakit mendobrak pintu kamarnya. Benar-benar…

3. Mengumumkan Bunuh Diri Lewat Video 

Pada Oktober 2010, mahasiswa dari Järna, Stockholm bernama Marcus Jannes melakukan aksi bunuh diri di internet melalui webcam. Marcus memposting pesan bahwa ia telah menelan banyak obat penghilang rasa sakit dan siap gantung diri. Pria berusia 21 tahun asal Swedia itu mengakui sudah menelan 100mg Dexofen dan 1.500mg Parasetamol.

Beberapa orang yang menonton aksinya meminta Marcus mengurungkan diri meskipun ada yang tak percaya. Pukul 01.06 dini hari, foto-foto mengerikan soal akhir hidupnya dilihat beberapa orang memperlihatkan seorang pria dengan celana pendek dan kaos oblong lalu Marcus berjalan ke arah kabel dan mengalungkan dirinya. Tubuhnya gemetar, merosot dan berhenti bergerak.

4. Mati Overdosis Setelah Memposting Status Facebook 

Seorang pria bernama Simone Back (42) pada tahun 2010 menulis pesan akhir di Facebook tepat di Hari Natal pada pukul 22.53, “Mengambil semua pil. Aku akan segera mati. Bye bye everyone,” Tapi sepertinya pedih bagi Back, karena alih-alih mengkhawatirkannya, beberapa dari 1.048 temannya di FB justru bersikap acuh tak acuh dan menudingnya pembohong pencari sensasi.

Namun nurani masih dimiliki oleh beberapa teman Back di luar negeri yang bingung mencari alamat dan menghubungi nomor telepon darurat untuk membantu Back. Hingga semua berakhir tragis 17 jam kemudian saat polisi mendobrak pintu flat-nya di Montague Street, Brighton, Back sudah tewas.

Selanjutnya dan selengkapnya dapat dibaca di sini

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini