Sukses

5 Bencana Kabut Asap Paling Mematikan dalam Sejarah Dunia

Berikut adalah bencana-bencana kabut asap paling mematikan dalam sejarah dunia

Citizen6, Jakarta Kabut asap yang menyelimuti sebagian wilayah Indonesia dan negara-negara tetangga masih pekat melanda. Bahkan menurut seorang ilmuwan Goddart Institute for Space Studies NASA, Dr. Robert Field, kabut asap akibat pembakaran lahan dan hutan di Indonesia sudah mencapai krisis polusi udara terburuk sepanjang sejarah. Ia menilai berdasarkan luasan wilayah terkena dampak kabut asap yang menyelimuti wilayah asia tenggara.

Kabut asap yang terjadi saat ini telah mendekati bencana yang sama yang terjadi pada 1997. Ketika itu, asap kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatera juga menyebar hingga negara Malaysia, Singapura, Brunei hingga Thailand. Sementara pada bencana kabut asap 2015 ini, asap telah mencapai sebagian Filipina.

Sepanjang sejarah, telah beberapa kali bencana kabut asap melanda dan menyebabkan kematian. Yang pasti penyebab timbulnya asap adalah karena ulah tangan-tangan serakah manusia. Berikut beberapa bencana kabut asap yang paling banyak memakan korban jiwa dalam sejarah.

5. Kabut Asap Donora, Amerika Serikat, 1948

Mulai tanggal 27 hingga 31 Oktober 1948, kabut asap tebal akibat gas buangan pembakaran pabrik dan tambang mulai menyelimuti kota Donora, Pennsylvania. Setelah 24 jam kabut asap memenuhi kota, banyak penduduk Donora yang mengalami batuk-batuk dan kesulitan bernafas akibat kabut asap yang semakin menebal.

Hari-hari berikutnya, jumlah penduduk yang mengalami gangguan pernafasan makin banyak hingga seluruh rumah sakit di kota tersebut penuh oleh pasien yang menderita pusing, mual, muntah, sesak nafas, bahkan ada yang sekarat dan mati. Jumlah korban semakin meningkat dari hari ke hari.

4. Kabut Asap Lembah Meuse, Belgia, 1930

Sungai Meuse mengalir dari Perancis dan melalui Belgia serta Belanda sebelum memasuki Laut Utara. Daerah sekitar lembah Meuse merupakan area padat penduduk serta memiliki banyak pabrik industri berat. Kabut asap berasal dari sisa pembakaran pabrik yang menyebabkan ribuan korban sakit dalam periode 2-3 hari sejak kejadian. Tercatat 60 orang tewas akibat kabut asap beracun tersebut, 56 orang yang tewas berasal dari daerah sebelah timur Engis.

Selengkapnya, baca langsung di sini

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.