Sukses

Lihat, Perusahaan Apa Samsung Sebelum Merajai Smartphone Dunia

Pada awalnya, Samsung sama sekali tidak memproduksi barang elektronik apalagi smartphone.

Citizen6 Jakarta Belakangan ini, pengguna internet dibikin melongo ketika membaca pengakuan perusahaan-perusahaan elektronik raksasa di Jepang, gulung tikar. Perusahaan raksasa seperti Panasonic dan Sony mengaku tidak bisa lagi bertahan dari persaingan pasar dunia elektronik, khususnya smartphone.

Adalah produsen raksasa terkemuka di dunia sekarang ini, Apple dan Aamsung. Dua jawara dalam bidang elektronik khsusnya smartphone ini, disebut-sebut sebagai penguasa pasar gadget. 

Akan tetapi, tahukan Anda, perusahaan apa Samsung sebelum merajai pasaran gadget seperti sekarang ini? Konon di awal karirnya Samsung kerap diremehkan dan dianggap sebagi produk sampingan, jauh di bawah Panasonic apalagi Sony.

Pada awalnya, Samsung sama sekali tidak memproduksi barang elektronik. Perusahaan ini didirikan oleh Lee Byung Chull pada tahun 1938 sebagai perusahaan perdagangan makanan, khsusunya mie. Baru pada tahun 1960 Samsung membanting setir ke kancah elektronik dengan produk pertama tv hitam putih.

Awal mula Samsung memasuki bisnis elektronik tidak berjalan dengan mulus. Produk mereka masih dipandang tidak berkualitas dan murahan. Generasi ketiga penediri samsung, Lee kun Hee lantas membuat reformasi kinerja pada karyawannya. Lee saat itu bilang, "Ubah setiap hal dalam hidupmukecuali istri dan anak-anakmu."

Sejak saat itu Samsung melesat dengan sangat cepat. Pada tahun 2005 Samsung dinobatkan sebagai perusahaan elektronik paling populer ketimbang Sony. Sampai sekarang, berdasarkan riset Interbrand  Samsung menjadi perusahaan elektronik dengan pendapatan tertinggi sejagat, yang hanya bermula dari perusahaan makanan berupa mie di Seoul, Korea Selatan. (War)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini


**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini