Sukses

Setelah dr. Andra, Kini dr. Budi Kena Malaria di Pedalaman Papua

Tak ingin kecolongan sebagaiamana nasib alm dr. Andra, dr. Budi buru-buru dievakuasi.

Citizen6 Jakarta Belum lekang ingatan publik atas tragedi dr. Andra yang meninggal dunia di pedalaman Maluku, tepatnya Kepulauan Aru. Dokter muda yang memilih bertugas di pedalaman itu, meninggal dunia karena terserang penyakit campak. Keterlambatan penanganan sebagai akibat dari minimnya transportasi menuju pusat kota membuat nyawa dr. Andra tidak dapat diselamatkan.

Kali ini kabar mengejutkan serupa datang dari Papua, tepatnya di Distrik Iwur, Kabupaten Pegunungan Bintang. Dokter Firman Budi beserta dua perawatnya bernama Intan dan Ade positif terserang Malaria di pedalaman Papua tersebut. Mereka bertiga adalah petugas kesehatan yang tergabung dalam tim sehat Nusantara.

Tak ingin kecolongan sebagaiaman tragedi yang menimpa alm dr. Andra, ketiga petugas medis itu buru-buru dievakuasi dengan menggunakan pesawat PK-RCC. Kini dr. Budi dan dua perawtanya sudah dirawat di Rumash Sakit Umum Yowari, Papua.

Kronologi pengevakuasian yang disampaikan oleh Asosiasi Graha Peduli Dokter, terdengar mendebarkan. Selama seminggu dr. Budi mengalami demam dan dirawat di Puskesmas Iwur. Namun karena stok obat-obatan sangat terbatas, dr. Budi harus segera dilarikan ke rumah sakit.

Untuk mengevakuasi dr. Budi dan perawatnya ternyata tidak semudah itu, rute ke Rumah Sakit Yowari, Papua sangat sukar ditempuh dan hanya memungkinkan menggunakan pesawat. "Itu pun masih harus memperhatikan kondisi cuaca," ujar dr. Graz, tim Aosiasi Graha Peduli Dokter.

Baru keesokan harinya, b‎agian operator AMA mengumumkan adanya kemungkinan pesawat yang bisa digunakan untuk evakuasi dari Iwur ke Jayapura. ‎Pesawat itu jenis Cessna Caravan registrasi PK-RCC.

Akhirnya, pada pukul 10.00 pagi pesawat tiba di Iwur untuk evakuasi satu dokter dan dua perawat untuk menuju ke Sentani Jayapura dengan didampingi SAR. "Baru pada Rabu siang dr. Budi dan dua perawat berhasil dievakuasi dan kini mendapat perawatan yang lebih baik di RS Yowari," ujar dr. Graz dalam rilis yang dibagikan. (War)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini


**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini