Sukses

Nenek Baik Hati, 37 Tahun Rawat Anak Eks Bosnya yang Lumpuh

Pada dasarnya semua orang itu baik, sampai terbukti sebaliknya.

Citizen6, Jakarta Pada dasarnya semua orang itu baik, sampai terbukti sebaliknya. Baru-baru ini beredar kabar tentang kebaikan hati seorang perempuan ini sangat menyentuh publik. Nenek berusia 81 tahun ini, tanpa pamrih merawat seorang laki-laki yang lumpuh selama 37 tahun.

Menurut media lokal, kisah mengharukan yang terjadi di Fujian ini berawal ketika Zhuang Moli bekerja sebagai pengasuh anak di sebuah keluarga 37 tahun lalu. Keluarga kecil yang bahagia itu tinggal di Hongkong. Namun mereka memutuskan pulang ke kampung halamannya untuk melahirkan bayinya.

Sayangnya, anak yang dilahirkan pasangan tersebut mempunyai kelainan pada otot-ototnya sehingga bentuk tubuhnya tidak seperti bayi biasa. Bocah laki-laki ini tak bisa berjalan, duduk dan aktivtias lainnya. Karena tubuhnya yang kurus, kepalanya tampak lebih besar, sehingga ia dipanggil "Si Kepala Besar".

Pada dasarnya semua orang itu baik, sampai terbukti sebaliknya.

Saat usianya baru setahun, orang tuanya menyerah, tak lagi bisa merawat anaknya. Bahkan ia memutuskan kembali untuk tinggal di Hongkong.

Untungnya, sang pengasuhnya tak pernah meninggalkannya. Ia dengan setia merawat dan bahkan membawa ke rumahnya sendiri dan membesarkannya sampai sekarang. Padahal ia juga harus mengurus anak-anaknya yang menjadi tanggung jawabnya.

Pada dasarnya semua orang itu baik, sampai terbukti sebaliknya.

Keadaan makin susah saat keluarga miskin ini ditinggal mati oleh suaminya, tulang punggung keluarganya. Saat itu Si Kepala Besar" baru berusia sekitar 8 tahun.

Kini mereka berdua tinggal di sebuah ruangan seluas 10 meter yang dijadikan dapur sementara. Karena sempitnya rumah, anak tertua Zhuang yang belum menikah tinggal di kuil agar bisa survive. Sementara anak-anak lainnya juga mengidap kelainan mental.

Untuk merawat anak angkatnya tersebut, ia bergantung pada uang bantuan dari pemerintah. Tentu saja uang tersebut tidak cukup, karena ia menjadi pemulung, mengumpulkan sampah kemudian menjualnya.

Pada dasarnya semua orang itu baik, sampai terbukti sebaliknya.

Usia menua, Zhuang mulai sakit-sakitan. Baru-baru ini ia harus menginap di rumah sakit selama beberapa waktu. Selama di rumah sakit, ia menyuruh anaknya untuk mengurus si kepala besar.

Kebaikan tulus, tanpa pamrih seperti yang dilakukan perempuan tersebut kini makin jarang terjadi.

“Ayam dan bebek saja layak diselamatkan, apalagi manusia. Sejak bertemu dia saya tak akanmenyerah untuk merawatnya, “katanya kepada media.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.