Sukses

Pentaskan Kembali Semar Gugat, Teater Koma Sukses Pukau Penonton

Teater Koma mementaskan kembali naskah Semar Gugat di Gedung Kesenian Jakarta

Citizen6, Jakarta - Setelah 21 tahun berlalu, Teater Koma mementaskan kembali naskah Semar Gugat di Gedung Kesenian Jakarta. Seperti biasa, Teater Koma selalu memanjakan penonton dengan kostumnya yang berwarna-warni. Namun, ada yang berbeda dibanding pementasan tahun lalu. 

Pada pementasan Semar Gugat, setting panggung yang digunakan benar-benar memukau penonton. Misalnya saja, saat Batara Guru dan Narada datang dari langit, terdapat kereta dorong dengan hiasan awan yang membuat kedua orang tersebut seolah muncul dari langit.

Gerbang Khayangan yang bentuknya seperti pohon palem, bersinar dengan lampu-lampu. Backdrop yang digunakan di atas pentas pun tidak cuma satu, tapi bermacam-macam disesuaikan dengan adegannya.

Salah satu adegan Semar Gugat yang dipentaskan di GKJ, Jakarta, Kamis (3/3/2016). Setelah 20 tahun, lakon Semar Gugat kembali dipentaskan teater koma di Gedung Kesenian Jakarta, 3-10 Maret. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah) 

Belum lagi kostum para pemain yang megah. Tengok saja kostum Permoni yang membuat Cornelia Agatha tampak seperti "Ratu Setan" sungguhan. Lalu kostum Arjuna menjadikan Daisy Lantang terlihat begitu gagah. Kostum-kostum lainnya pun terlihat sesuai dengan peran masing-masing pemain di atas pentas.

Seperti biasa, lelucon-lelucon segar terselip dalam dialog para pelaku. Namun Teater Koma tak lupa dengan kritik-kritik sosial yang menjadi ciri khas mereka. Jadilah penonton asyik tertawa, sekaligus bertepuk tangan dengan kekritisan penampilan Teater Koma tersebut.

Pelakon setan mencoba merasuki jiwa Srikandi dalam lakon Semar Gugat di GKJ, Jakarta, Kamis (3/3/2016). Setelah 20 tahun, lakon Semar Gugat kembali dipentaskan teater koma di Gedung Kesenian Jakarta, 3-10 Maret. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah) 

Ditanya apa yang membedakan lakon Semar Gugat kali ini dengan 21 tahun lalu, N. Riantiarno selaku penulis naskah dan sutradara mengaku tak ada perbedaan signifikan.

"Naskah ini sama sekali tidak diubah. Betul-betul masih sama dengan 21 puluh tahun lalu. Tapi toh ternyata masih relevan dengan masa sekarang," kata dia saat ditemui Liputan6.com di tempat yang sama, Kamis (03/03/2016).

Bagi dia, membuat sesuatu yang baru dari yang lama bukan perkara mudah seperti anggapan orang. Buktinya, untuk kostum dan properti mereka mesti membuat semuanya baru agar sesuai dengan zaman sekarang.

Adegan hubungan percintaan antara Arjuna dan Srikandi dalam lakon Semar Gugat di GKJ, Jakarta, Kamis (3/3/2016). Setelah 20 tahun, lakon Semar Gugat kembali dipentaskan teater koma di Gedung Kesenian Jakarta, 3-10 Maret. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah) 

Ia juga mengkritisi pemerintah lewat pementasan Semar Gugat. Menurut dia, meski presiden telah berganti, nyatanya kondisi politik dan sosial masih tak jauh berbeda.

"Saya melihat tidak ada perbedaan dengan 21 tahun lalu. Betul presiden sekarang lebih bagus. Presiden membuat utang jadi jalan tol, jalan layang, tol laut, dan lain-lain. Itu bagus," tutur dia.

Namun demikian, menurut N. Riantiarno korupsi masih merajalela. Monopoli berlaku di mana-mana. Kemiskinan tetap jadi topik yang banyak dibicarakan.

"Jadi, meski kerja pemerintah sudah lebih baik. PR pemerintah masih banyak," pungkas dia.

Adegan saat Arjuna memotong kuncung Semar dalam lakon Semar Gugat di GKJ, Jakarta, Kamis (3/3/2016). Setelah 20 tahun, lakon Semar Gugat kembali dipentaskan teater koma di Gedung Kesenian Jakarta, 3-10 Maret. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah) 

Pementasan Semar Gugat digelar dari tanggal 3 hingga 10 Maret 2016 di Gedung Kesenian Jakarta, Pasar Baru. Pentas hari Senin s.d. Sabtu dimulai pukul 19.30 WIB, sedangkan pentas hari Minggu diadakan pukul 13.30 WIB. Tiket dibanderol dari harga Rp 75.000 sampai Rp 350.000. (sul)

* Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar Mulai Pukul 06.00 - 09.00 WIB. Klik di sini

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.