Sukses

Sadis, RS Ini Biarkan Bayi Baru Lahir Menangis hingga Meninggal

Saksi mengungkapkan bahwa staf medis tidak hadir untuk neonatus atau periode bayi baru lahir dan meninggalkan bayi hingga meninggal.

Citizen6, Polandia - Seorang bayi yang baru berusia 24 minggu lahir pada 7 Maret 2016 setelah dua upaya aborsi yang gagal. Bahkan, bayi tersebut dibiarkan meninggal setelah menangis dan berteriak selama satu jam.

Saksi di Rumah Sakit Keluarga Kudus di Warsawa, Polandia, mengungkapkan bahwa staf medis tidak hadir untuk neonatus atau periode bayi baru lahir dan meninggalkan bayi hingga meninggal. Dilansir elitereaders.com, Minggu (27/3/2016), Anna Wiejack, wartawan Polandia yang pertama kali melaporkan insiden tersebut mengatakan, "Jeritan anak ini begitu traumatis bagi orang-orang yang mendengarnya dan mereka juga tidak akan pernah melupakannya."

Insiden ini akhirnya dilaporkan ke Fr Ryszard Halwa, seorang imam Katolik dan Direktur SOS Foundation, oleh staf medis yang ingin tetap anonim karena takut bahwa ia akan kehilangan pekerjaannya. Wiejack melaporkan bahwa mantan direktur rumah sakit sudah dipecat karena menolak untuk mengugurkan bayi.

Juru bicara rumah sakit Dorota Jaslowska-Niemyska menyatakan bahwa ada seorang pasien perempuan yang datang pada tanggal 23 untuk memeriksakan kehamilannya ke rumah sakit. Setelah menjalankan beberapa tes, ditemukan bahwa bayi yang ada dalam kandungan mengalami down syndrome. Jaslowska-Niemyska mengklaim bahwa semua peristiwa yang terjadi dan prosedur medis yang dilakukan sesudahnya sesuai dengan hukum serta martabat pasien dan janinnya.

Bartosz Lewandowski, seorang pengacara dari Ordo Iuris Institute, mengatakan bahwa staf medis dapat dituduh melakukan tindak pidana karena tidak memberikan pelayanan kepada anak yang hidupnya dalam bahaya. Staf medis bahkan mungkin menghadapi tuduhan pembunuhan. Dalam sebuah wawancara dengan Salve TV, Lewandowski menegaskan bahwa dokter di Polandia tidak memiliki kode etik yang jelas bahwa anak yang belum lahir dianggap sebagai pasien yang layak untuk menerima perhatian medis, karena terlepas jika ibu tidak ingin anak untuk hidup.

(ul)


**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini


**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini