Sukses

Kelaparan, Udai Faisal Meninggal dalam Pelukan Ibunya

Seorang ibu yang bayinya kurang beruntung itu adalah Intissar Hezzam.

Citizen6, Jakarta Setiap orang tua di mana pun akan berusaha semaksimal mungkin untuk anaknya, termasuk memberikan gizi sebaik-baiknya. Namun banyak ibu di dunia yang kurang beruntung. Karena keadaan, mereka tidak bisa memberikan makanan yang cukup untuk bayi mereka.

Seorang ibu yang kurang beruntung itu adalah Intissar Hezzam. Perempuan Yaman ini terpaksa membiarkan bayinya kelaparan karena tak punya cukup bahan makanan, apalagi di wilayah tersebut sedang terjadi perang. Seperti dilansir dari firsttoknow.com bayi laki-laki yang dinamai Udai Faisal ini mengalami gizi buruk karena keadaan keluarga yang miskin.  

Kondisinya sangat mengenaskan. Tubuhnya ringkih, tinggal kulit membalut tulang. Bayi Udai hanya bisa bergerak lemah dalam bungkusan kain yang kumal.

Bayi itu sempat dilarikan ke rumah sakit dan memperoleh perawatan. Namun usaha dokter sia-sia. Bayi Uday meninggal dunia karena lapar.

"Dia tak menangis, tak ada air mata, hanya diam, kaku membisu, " kata ibunya. "Aku menjerit dan pingsan," tambahnya.

Menurut UNICEF, lebih dari 320.000 anak di Yaman tinggal di tempat-tempat yang berisiko gizi buruk. Bahkan sebelum perang pecah, sekitar 13 juta orang tak punya akses air bersih. Sekitar 82 persen penduduk Yaman bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup.

Yaman adalah negara yang memiliki tingkat gizi buruk tertinggi di seluruh dunia.

Selama setahun terakhir, jumlah penderita gizi buruk meningkat menjadi sekitar 19 juta. Namun, berapa jumlah orang yang meninggal tak diketahui dengan pasti.

Udai Faisal hanyalah salah satu bayi yang kurang beruntung. Masih banyak bayi-bayi kekurangan gizi di seluruh dunia. Fakta ini mungkin tak pernah terpikirkan oleh kita, tapi itulah realitas yang ada.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini