Sukses

Tragedi Orlando, Ratusan Muslim Amerika Istigasah, Netizen Riuh

Ratusan umat Islam di Amerika Serikat menggelar istigasah atau doa bersama untuk para korban Oralndo.

Liputan6.com, Jakarta Ratusan umat Islam di Amerika Serikat menggelar istigasah atau doa bersama untuk para korban Oralndo. Ratusan orang itu berkumpul di New York City tepatnya di Iftar Park.

Dilansir The Huffington Post, ratusan umat Islam di Amerika Serikat ingin memberikan dukungan kepada keluarga korban di Orlando. Mereka berdoa agar para korban di Orlando diberikan ketenangan dan kedamaian di surga. "Kami berdoa bagi mereka yang hilang," tulis Huffington Post dari salah satu peserta. "Semoga Allah memberikan kedamaian dan ketenangan bagi mereka yang menjadi korban."

Mereka juga mengecam aksi sadis yang menewaskan lebih dari 50 orang dan melukai orang dalam jumlah yang sama. Bahkan mereka rela membatalkan puasa demi untuk menunjukkan kepedulian terhadap para korban. "Kami bersatu dan mengecam pelaku pembantaian. Kami juga ingin seluruh negeri ini mengerti bahwa kami berada di pihak para korban," ujarnya menambahkan.

Istigasah yang digelar ratusan umat Islam di Amerika yang juga diposting di dunia maya, memicu reaksi dari pengguna internet dari penjuru negeri. Video yang diunggah akun Facebook resmi media Huffington Post, telah disaksikan 7 juta lebih pengguna Facebook, serta bercucuran komentar.

Salah satu komentar ditulis oleh akun Facebook Pa Tuk Atkins. Ia menilai aksi doa bersama yang dilakukan sekelompok umat Islam di Amerika merupakan bentuk solidaritas nyata untuk para korban. "Dulu, kita bertanya-tanya, di mana kecaman komunitas Muslim ketika aksi terorisme yang mengatasnamakan mereka terjadi. Kini mereka berbicara, menunjukkan kepedulian walau sebenarnya sangat berbahaya. Mereka juga menolak jika kekerasan dilakukan atas dasar agama mereka. Lalu masih pantaskah kita menyalahkan mereka atas kesalahan mereka perbuat? Ini benar-benar membuat saya terharu," tulisnya.

Tidak hanya itu, rata-rata netizen mendukung kegiatan doa bersama untuk para korban Orlando. Netizen bersepakat jika konflik terorisme tidak bisa dikait-kaitkan dengan isu agama.

Sebelum tragedi Orlando, umat Islam di Amerika sempat mendapat perlakuan tidak mengenakkan. Mereka didiskriminasi lantaran aksi teror yang terjadi mengatasnamakan agama. Bahkan salah satu calon Presiden, Donald Trump berjanji akan mengusir seluruh umat Muslim di Amerika Serikat jika ia terpilih menjadi presiden.

Penembakan di Orlando terjadi pada pukul 02.00 dini hari waktu setempat. Pelaku yang bernama Omar Mateen tiba-tiba memuntahkan peluru dari senjata mesin AR-15 ke pengunjung klub malam Pulse Orlando.

Omar Mateen yang juga membawa pistol dan bahan peledak sempat menyandera pengunjung klub malam. Sebelum akhirnya tewas diterjang peluru polisi, Mateen sempat menghubungi nomor telepon darurat 911 dan mengaku bahwa ia adalah pengikut setia ISIS.

(War)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.