Sukses

Mengesankan, Guru Ini Jelaskan Bahaya Bullying dengan Buah Apel

menjelaskan bahaya bullying kepada anak-anak dengan menggunakan buah apel.

Liputan6.com, Jakarta Seorang guru di Birmingham, Inggris Rosie Dutton menjelaskan bahaya bullying kepada anak-anak dengan menggunakan buah apel. Analogi ini terdengar seperti tidak berkaitan, namun Dutton mampu menjelaskan dengan baik sehingga anak didiknya mengerti dan memahami bahaya bullying dengan baik. Dutton lantas mengunggahnya ke media sosial. 

Dilansir Boredpanda.com, Dutton menggambarkan korban bullying seperti dua buah apel yang ada di genggamannya. Kedua apel itu tampak sama, keduanya berwarna merah, segar.

"Lalu aku mengambil satu apel dan aku jatuhkan ke lantai. Aku memberitahu kepada anak-anak, aku tidak suka dengan apel ini. Apel ini terlalu kecil. Aku menjatuhkannya. Lalu aku mengambil lagi. Aku tidak ingin apel ini," ujarnya.
"Beberapa anak menatapku seperti aku sedang gila."

Dutton melanjutkan metodenya, ia berusaha menyakiti salah satu apel dan menyebutnya apel bau. Sembari mengutarakan kalimat-kalimat bullying ia menjatuhkan apel itu ke lantai. Sekilas apel itu masih tetap sama, berwarna merah dan masih tampak segar.

"Lalu aku mengambil apel yang lain dan membisikkannya kata-kata indah, kau apel manis, kau apel yang cantik dan sungguh indah," ujarnya.

Anak-anak masih dibuat tak mengerti apa yang diinginkan gurunya, namun mereka tertarik mengikuti jalan cerita. Dutton kemudian menyandingkan kedua apel tersebut, yakni apel yang dimaki-maki dan apel yang dipuji-puji.

Dutton lantas membelah kedua apel tersebut di hadapan anak-anak. Apel yang dicaci maki terlihat rusak dan lebam di bagian dalam sedangkan apel yang dipuji-puji masih tampak segar.

"Mata anak-anak terbelalak bak lampu bolham. Mereka benar-benar mendapatkan apel itu memar, lebam, dan lembek seperti bubur," ujarnya.
"aku mengatakan itu yang terjadi pada orang yang kita bully."

Kasus bullying di lingkungan anak memang menimbulkan efek buruk. APalagi kata Dutton bagi anak-anak yang cenderung tertutup dan tidak mau membagi masalahnya kepada orang lain. "Seperti pada apel tadi, jika kita tidak membukanya kita tidak akan pernah tahu rasa sakit yang dialaminya," ujar Dutton.

(War)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.