Sukses

Nahas, Wanita Tua Nyaris Buta Setelah Jalani Terapi Pukul

Seorang perempuan tua hampir alami kebutaan setelah bertahan dari beberapa pukulan yang dirasakannya sebagai bentuk sebuah terapi kesehatan.

Liputan6.com, Tiongkok - Seorang perempuan dari Harbin, Tiongkok, baru-baru ini hampir mengalami kebutaan setelah bertahan dari beberapa pukulan yang dirasakannya sebagai bentuk sebuah terapi kesehatan.

Perempuan bermarga Bao ini hanya berpikir sederhana. Ia benar-benar percaya dengan beberapa pukulan di kepala dan bagian lain akan meningkatkan kesehatannya.

Dilansir dari odditycentral, Rabu (13/7/2016), atas rekomendasi seorang terapis, akhirnya pada 2011 ia mulai mengikuti "terapi pukul" di Natural Shock Health Club. Namun entah bagaimana, ia mendapatkan pukulan berat di kepala, mata dan tubuhnya.

Meski tahu pengobatan ini merupakan ide yang sangat buruk, ia tetap menghadiri terapi menyakitkan itu selama satu jam dalam dua atau tiga kali seminggu.

dok: odditycentral.com

Setelah bertahan menjalani terapi pukul sekitar 160 kali dalam 18 bulan, Bao mulai menyadari terapi pukul itu ternyata mempengaruhi penglihatannya. Namun setelah ia memberitahu terapis Natural Shock Health Club, mereka malah meyakinkannya bahwa itu merupakan reaksi normal dari tubuhnya yang secara perlahan akan menghilang.

Akhirnya ia kembali mengikuti terapi pukul itu, tapi penglihatannya berangsur-angsur memburuk. Bahkan setelah mengunjungi dokter mata, ia didiagnosis mengalami katarak.

Atas kondisi yang dialaminya, Bao akhirnya menggugat Natural Shock Health Club atas masalah yang dialaminya. Pengadilan juga menemukan bukti bahwa katarak yang dialaminya memang hasil dari ratusan jam pemukulan. Tempat terapi pukul itu juga diminta untuk membayar kompensasi sebesar Rp 196 juta kepada Bao.

(Ul)

 

*Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini