Sukses

Manisnya Gula Jawa, Tahukah Kamu Betapa Rumit Pembuatannya?

Gula menjadi salah satu kebutuhan masyarakat di berbagai wilayah Indonesia dan juga dunia.

Campus Cj Story- Gula menjadi salah satu kebutuhan masyarakat di berbagai wilayah Indonesia dan juga dunia. Di tiap rumah hampir selalu ada gula. Biasanya gula dipakai sebagai pelengkap minuman atau masakan.

Di Indonesia ada beberapa jenis gula, seperti gula pasir yang terbuat dari tebu, gula aren yang terbuat dari nira aren, dan gula kelapa yang terbuat dari nira kelapa. Di masyarakat tumyiang Nira disebut badeg. Badeg adalah cairan kental bening kekuning-kuningan yang dihasilkan dari manggar.

Di wilayah Banyumas di kecamatan Pekuncen desa Tumiyang sebagian masyarakatnya berprofesi sebagai penghasil gula kelapa atau sering dikenal dengan gula merah, atau gula jawa. Gula jawa biasanya digunakan sebagai penyedap masakan atau ada juga yang memanfaatkan sebagai pengganti gula pasir untuk minum teh atau kopi.

Kita sering menjumpai makanan-makanan khas nusantara yang menggunakan gula merah, seperti Rujak, ketoprak, bubur, dodol dan masih banyak lag. Di beberapa wilayah gula tersebut juga digunakan untuk pendamping kopi, teh atau minuman-minuman lainnya. 

Bagaimana cara membuat gula merah di desa Tumiyang yang manis itu? Berikut proses pembuatannya.

Proses pengambilan Badeg dilakukan sore hari atau pagi hari dengan cara menadah bunga kelapa atau manggar/mayang dengan pongkar. Alat untuk menampung badeg/nira ini terbuat dari bambu  atau jerigen bekas.

Setelah kurang lebih 12 jam badeg yang sudah tertampung di bambu di ambil, lalu dimasukan kedalam wajan/ kwali yang berukuran besar. Badeg dimasak selama kurang lebih 6 jam untuk menghasilkan gula.

Nira yang sedang dimasak diaduk sampai badeg mengental dan berwarna kecoklatan. Setelah proses ini selesai kini badeg telah berubah menjadi gula jawa. Gula yang sudah melalui proses pengolahan disebut  lalu digebluk (proses pendinginan sebelum masuk cetak agar gula lebih kental dan kalis). Setelah dingin, gula siap dicetak. Bahan cetakan juga terbuat dari alat tradisonal yaitu berupa potangan-potongan bambu dengan tinggi kira-kira 10 Cm.

Selanjutnya gula dibiarkan sampai benar-benar keras, baru dikemas dan dijual kepada pengepul. Nah itulah porses pembuatan gula jawa di Desa Tumyang. Ternyata sebelum sampai ditangan konsumen ternyata gula jawa membutuhkan proses yang cukup panjang.

 

Penulis :

Aris Moza

STAINU Jakarta CAMPUS CJ6

Instagram :

@mozaaris

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini