Sukses

Karnaval Danau Toba dan Tentang Menyatukan 6 Suku yang Berbeda

Dalam sejarahnya, setiap suku di Batak punya raja sendiri-sendiri yang tentu melahirkan perbedaan budaya.

Liputan6.com, Jakarta Dalam sejarahnya, setiap suku di Batak mempunyai raja sendiri-sendiri yang tentu melahirkan perbedaan budaya. Suku-suku itu antara lain, Batak Tobasa, Batak Karo, Batak Phakpak, Batak Simalungun, Batak Mandailing, dan Batak Angkola.

Lewat Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba (KKPDT) 2016, selain merayakan HUT ke-71 RI, pemerintah Indonesia ingin membangun budaya menyatukan perbedaan.

Untuk itu, Kementerian Pariwisata Republik Indonesia merangkul pemerintah di tujuh kabupaten yang mengelilingi Danau Toba untuk meramaikan KKPDT 2016. Ketujuh kabupaten itu antara lain Kabupaten Karo, Dairi, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Toba Samosir, Simalungun, dan Humbang Hasundutan.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengatakan lewat KKPDT 2016 pemerintah ingin mengajak segenap suku di Batak untuk kembali menghidupkan Pesona Danau Toba. Caranya dengan menghidupkan kultur-kultur lokal yang ada tanpa harus meributkan perbedaan.

"Pariwisata tidak hanya tentang alam, tapi juga kultur yang ada. Kami telah menyurvei, 60 persen daya tarik pariwisata adalah tentang kultur bukan nature (alam)," ujarnya kepada Liputan6.com.

Karnaval Danau Toba dan Tentang Menyatukan Enam Suku yang Berbeda

Menurutnya, keenam suku yang ada di Danau Toba mempunyai ragam budaya khas yang harus diketahui dunia. Karena itu, dalam KKPDT 2016 akan ditampilkan beragam kesenian menarik dari masing-masing suku di Panggung Apung.

"Artis-artis Ibu Kota telah kami ajak untuk mengemas kesenian Suku Batak agar menarik dan kekinian," ia menambahkan.

Arief juga menyampaikan hingga 2019, Kementerian Pariwisata menargetkan 1 juta wisatawan untuk mendatangi kawasan Danau Toba. Perhelatan KKPDT 2016 diharapkan menjadi gong untuk memulai pengembangan salah satu ikon pariwisata di Indonesia agar lebih optimal.

Ketua Panitia KKPDT 2016, Preminta Fifi menambahkan karnaval ini akan menitikberatkan pada budaya menyatukan perbedaan demi tujuan bersama. Menyatukan perbedaan bukan berarti menjadikan budaya-budaya itu menjadi satu, tapi lebih kepada menerima perbedaan sebagai anugerah untuk saling melengkapi.

"Kami akan menyediakan Pesta Rakyat di Balige selama dua hari yang akan dihadiri oleh 26 Provinsi, 26 Kabupaten dan Kotamadya di Sumatera Utara, serta 7 Kabupaten di Kawasan Danau Toba," ujarnya.

Tidak hanya itu, untuk meningkatkan atmosfer kemeriahan karnaval kemerdekaan, panitia juga melibatkan berbagai komunitas media sosial dan blogger. Kurang lebih, terdapat 30 penggiat media sosial akan melakukan live update langsung dari lokasi karnaval.

Anda juga bisa turut berpartisipasi dengan meramaikan tagar #KKPesonaDanauToba2016 dan 3#KKPDT2016. (War)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini