Filter Rokok Sehat dan Semua Hal yang Perlu Anda Ketahui

Liputan6.com, Jakarta Membicarakan rokok adalah membicarakan dua hal, dampak negatif dan dampak positif. Namun tidak banyak orang yang peduli akan dampak positif rokok, jangankan peduli, kaum yang kontra dengan rokok bahkan bertanya, memangnya ada dampak positif dari rokok?

Berangkat dari hal itu, seorang akademisi dari Universitas Brawijaya (UB) Malang, Prof. Sutiman Bambang Sumitro, MS DSc, melakukan penelitian yang serius mengenai dampak positif merokok. Tepatnya lebih kepada, bagaimana mengantisipasi dampak negatif dari merokok.

Dasarnya, guru besar di UB itu percaya, rokok mempunyai dampak positif baik sosial, budaya, ekonomi, bahkan kesehatan. Maka Sutiman menaruh minat yang tinggi untuk meneliti rokok sejak 2007. Walau bukan perokok, sang profesor kelahiran Yogyakarta itu akhirnya menemukan teknologi yang dinamai Devine Cigarette alias Filter Rokok Sehat.

Sesuai namanya, dilansir dari situs ensikolpedi bebas Wikipedia, Filter Rokok Sehat memiliki fungsi utama untuk menghilangkan radikal jahat dari asap rokok. Teknologi tersebut mampu memodifikasi makro molekul yang terkandung dalam asap rokok lewat sentuhan teknologi dengan ukuran lebih kecil.

Bentuk Filter Rokok Sehat, sama dengan filter rokok pada umumnya. Hanya saja Filter Rokok Sehat memiliki diameter 7 milimeter dan panjang 2 sentimeter. Filter rokok itu telah mendapat cap resmi dari Lembaga Penelitian Peluruhan Radikal Bebas Malang.

Profesor Sutiman mengatakan, dasar dari penilitiannya tak lepas dari permasalahan bangsa yang dirasa menuntut penyelesaian tanpa harus menghapus kearifan lokal. "Fakta ilmiah tentang rokok tidak pernah benar-benar diperhatikan pemerintah, terlebih oleh industri rokok itu sendiri. Mereka tidak memiliki hasil riset yang murni dan memadai," ujarnya dikutip Wikipedia.

Sutiman menjelaskan, isu bahwa merokok tidak sehat, justru berembus dari luar negeri serta dibangun melalui kegiatan riset asing. Riset tersebut dirasa Sutiman kurang berimbang, karena hanya mengedepankan aspek negatif rokok tanpa menyinggung aspek positifnya.

Lewat Filter Rokok Sehat, Sutiman menerakan beberapa manfaat yang didapat sesuai pengakuan responden. Di antaranya, merokok terasa lebih ringan. Bahkan, menghasilkan manfaat di luar yang dipikirkan, seperti saat merokok di ruang ber-AC, tidak timbul kabut tebal dan tidak meninggalkan bau di ruangan. Lebih dari itu, ada yang lebih penting bagi perokok pasif. Perokok pasif lebih aman ketika berdekatan dengan si perokok dengan Filter Rokok Sehat.

Produk Sutiman yang telah teruji ini juga telah dijual di situs jual beli online. Filter-filter rokok itu dibungkus ke dalam plastik transparan bertuliskan Filter Rokok Sehat. Sutiman juga menyertakan nomor telepon degan kode Malang. Namun nomor tersebut sibuk, ketika Liputan6.com mencoba menghubungi nomor (0341) 570631. Di bagian sudut kiri tertera banderol yang cukup jelas, Rp 10 ribu.

Penggunaan Filter Rokok Sehat cukup mudah, yakni filter yang menempel di rokok diambil, selanjutnya diganti divine cigarette hasil penemuan Sutiman. Dengan begitu, divine cigarette menggantikan filter asli pada rokok. Sutiman mengatakan bahwa banyak perokok yang telah membeli teknologi Filter Sehat Merokok bikinannya. "Hasil penjualan itu, saya gunakan untuk mendanai penelitian lebih mendalam mengenai rokok," ujarnya.

Pada akhirnya, mengutip pernyataan Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam buku Nicotine War, Perang Nikotin dan para Pedagang Obat, persoalan rokok harus didudukkan secara hati-hati, adil, proporsional dan mendasar pada basis data yang benar-benar valid serta mempertimbangkan dampak sosial juga ekonomi.

(War)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6