Sukses

Bikin Bangga, Eksperimen Siswi SMA Batam Diuji Coba di Antariksa

Siswi SMA 1 Batam, Inggrid Dewi Rucita Saragih, terpilih untuk ikut dalam uji coba oleh KIBO, yaitu modul eksperimen antariksa Jepang

Liputan6.com, Jakarta Batam tidak hanya dikenal sebagai kota perbatasan dengan letak yang sangat strategis. Selain berada di jalur pelayaran internasional, Batam memiliki jarak yang sangat dekat dan berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia.

Tak hanya letaknya yang strategis, Batam memiliki siswa-siswi yang cerdas dan berprestasi. Salah satunya siswi SMA 1 Batam, Inggrid Dewi Rucita Saragih, terpilih untuk ikut dalam uji coba KIBO, yaitu modul eksperimen antariksa Jepang yang berada di stasiun ruang angkasa.

Dilansir dari Antara, Senin (19/9/2016), eksperimen tersebut sudah diuji coba pada 14 September 2016 di Jepang dan disaksikan langsung oleh Inggrid. "Ini merupakan salah satu program kerja sama Lapan dan Jepang dalam ajang 'Try Zero G for Asian Youth 2016'," ujar Clara Yono Yatini, Kepala Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).

Proposal yang diajukan Inggrid adalah eksperimen Box in the Jar untuk menguji gaya apung tiga benda dengan massa jenis yang berbeda yaitu kayu, polimer, dan aluminium bentuk kubus dengan ukuran 30 mm. Eksperimen ketiga benda tersebut, dimasukkan dalam satu wadah berisi air untuk melihat gerakan ketiga benda pada lingkungan tanpa gravitasi atau di ruang angkasa.

Eksperimen siswi kelas 12 itu terpilih dari lima proposal yang diajukan ke KIBO Jepang untuk dinilai kembali. Sebelumnya, Lapan menerima 16 proposal satu di antaranya dari tingkat perguruan tinggi.

Saat diuji coba di KIBO Mission Rooms di JAXA Tsukuba Space Center (TKSC), Jepang, tiga benda tersebut berbentuk bola dan dimasukkan dalam plastik klip berisi air. Astronot Takuya Onishi yang menguji eksperimen itu menambahkan gerakan memutar-mutar wadah air.

Inggrid mengaku bahwa proposal yang diajukannya merupakan sesuatu ide yang sederhana tapi berdasarkan rasa keingintahuan yang besar. "Ini merupakan hal yang sangat berkesan dari seluruh perjalanan eksperimen saya saat melihat langsung diuji coba oleh astronot," ujar Inggrid kepada Antara.

"Kalau mau ajukan proposal itu sebenarnya tidak perlu yang aneh-aneh. Ini fisika dasar saja sebenarnya dan ide saya muncul saat membaca-baca dan mulai memikirkan lagi pelajaran fisika saat SMP dan SMA," lanjut Inggrid.

Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer Lapan Afif Budiono mengatakan, Try Zero G sudah dimulai sejak 2011 namun baru tahun ini Lapan mengikuti lomba tingkat Asia Pasifik tersebut. "Ada 16 proposal yang masuk satu diantaranya dari perguruan tinggi, lima kita seleksi dan hanya satu yang terpilih," ujar Afif.

Clara yang turut mendampingi Inggrid ke Jepang mengatakan, terpilihnya proposal Inggrid karena melihat ketersediaan alat di KIBO dan cukup aman dilakukan serta waktu yang tidak lama.

Penulis:

Siti Nuraeni Safitri 

Universitas Pancasila

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.