Sukses

Muda, Gaya, Berbudaya di Pemilihan Putra Putri Batik Nusantara

Ikatan Pecinta Batik Nusantara (IPBN) kembali menyelenggarakan Pemilihan Putra Putri Batik Nusantara 2016.

Liputan6.com, Jakarta Untuk melestarikan batik Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia, Ikatan Pecinta Batik Nusantara (IPBN) didukung oleh Badan Ekonomi Kreatif RI Kementerian Pariwisata kembali menyelenggarakan Pemilihan Putra Putri Batik Nusantara 2016.

Pada tahun 2016 ini, acara Pemilihan Putra Putri Batik Nusantara menjadi satu rangkaian acara dengan malam Unjuk Bakat Pemilihan Putra Putri Batik yang merupakan festival batik muda karya Putra Putri Batik Nusantara.

Sebagai bagian dari rangkaian acara Pemilihan Putra Putri Batik Nusantara 2016, pada Rabu (28/9/2016) digelar malam Unjuk Bakat Pemilihan Putra Putri Batik yang bertempat di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta.

Sebanyak 28 finalis Putra Putri Batik Nusantara menampilkan kebolehannya menari, menyanyi, serta berbagai ketrampilan lain yang tentunya diperagakan dengan mengenakan busana batik. Para finalis ini terbagi menjadi empat kelompok yakni Parang, Jelamprang, Truntum dan Kawung yang juga merupakan nama motif batik Nusantara.

Agata Ayu Gita, dari DKI Jakarta misalnya, memperlihatkan kemampuan menyinden sambil memerankan perajin batik menarikan canting di atas lembar kain batik.

Setelah menampilkan beragam kebolehannya, para finalis menjalani sesi tanya jawab dengan Ibu Titiek Djoko dari Yayasan Batik Indonesia, Janette Pinariya S.Si, MM sebagai Executive Dean mewakili The London School of Public Relations, dan Jacky Mussry selaku Deputy CEO of MarkPlus Inc. 

Satu persatu finalis menyampaikan visi misi mereka tentang batik dan pengetahuan mereka tentang batik sebagai warisan budaya Indonesia. Tak hanya itu, mereka ditantang untuk memaparkan makna kegiatan seni budaya yang ditampilkan di panggung Galeri Indonesia Kaya. 

"Saya mengangkat tema tentang perajin batik yang mengalunkan tembang sebagai pengiring kegiatannya," kata Agata Ayu Gita.

"Tentang batik, saya memandangnya dengan tiga kata yakni potensi, permulaan dan pembudayaan. Batik berangkat dari berbagai budaya Nusantara yang diserap dari alam sekitarnya. Tak hanya itu, batik merupakan potensi yang hanya ada Indonesia sehingga harus terus dilestarikan oleh generasi muda," kata Agata menjawab pertanyaan dari Ibu Titiek Djoko.

Malam Unjuk Bakat Pemilihan Putra Putri Batik diakhiri dengan sesi foto bersama oleh semua peserta dan dewan juri. Untuk selanjutnya, mereka akan menjadi bagian dari acara puncak malam final Putra Putri Batik 2016 yang akan berlangsung di Kuningan City Ballroom, Jakarta Selatan..

"Para finalis ini adalah anak muda kreatif dengan bakat luar biasa. Malam ini mereka berhasil memadukan batik, seni gerak dan suara serta ditunjang dengan multimedia mempesona," kata Ayu Diah Pasha, Ketua Umum Ikatan Pencinta Batik Nusantara (IPBN) kepada Liputan6.com seusai acara.

Ayu Dyah Pasha di Acara Putra Putri Batik Nusantara

Tak lupa, Ayu Diah Pasha mengajak netizen untuk mengikuti berbagai kegiatan menarik yang diselenggarakan di Gebyar Batik Muda Nusantara, seperti lomba model cilik batik nusantara, workshop membatik dan bazaar aneka produk batik.

Gebyar Batik Muda Nusantara akan berlangsung selama empat hari di Food Society, Kota Kasablanka, Jakarta. Rangkaian acara Gebyar Batik Muda Nusantara ini dapat diikuti di media sosial @PutraPutriBatik. 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

Simak penampilan tiga finalis Putra Putri Batik Nusantara pada malam Unjuk Bakat Pemilihan Putra Putri Batik melalui video di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.