Sukses

Rauf Purnama Rilis Pengalaman Mempersiapkan Pembangunan Industri

Sebagai seorang pemikir dan pelaku industri pupuk dan kimia, dia terus berinovasi. Untuk menjaga ketahanan pangan khususnya swasembada beras

Liputan6.com, Jakarta Mantan Dirut Petro Kimia Gresik, Bapak Rauf Purnama pada Rabu, 28 September 2016 meluncurkan bukunya yang berjudul Pengalaman Mempersiapkan Pembangunan Industri. Bertempat di Hotel Le Meridien Jakarta, acara itu dihadiri para pejabat dan kolega.

 Rauf Purnama Rilis Pengalaman Mempersiapkan Pembangunan Industri

Rauf Purnama merupakan CEO andal dan bertangan dingin. Penampilannya sederhana, enerjik, kreatif, dan inovatif. Perspektif pemikirannya selalu memandang jauh ke depan.

Sebagai seorang pemikir dan pelaku industri pupuk dan kimia, dia terus berinovasi. Untuk menjaga ketahanan pangan khususnya swasembada beras, dia pun memulai (pionir) pembangunan pabrik pupuk phonska (pupuk majemuk) di Indonesia. Sebuah formula pupuk yang lengkap dan berimbang, yang selain harganya lebih murah dan memudahkan petani dalam teknis penggunaannya, juga meningkatkan produksi sekira 2,45 ton per hektar sawah padi.

Selain membidani lahirnya pupuk majemuk phonska, yang kini sebagai obat mujarab untuk meningkatkan produksi pangan khususnya beras, Direktur Utama Petrokimia Gresik (Petrogres), ini juga berhasil memimpin pembangunan beberapa proyek industri pupuk dan kimia lainnya. Misalnya, pembangunan proyek Amoniak dan Urea, proyek Gypsum Plasterboard, proyek Hidrogen Peroksida (H202), Proyek 2-Ethyl Hexanol (Octanol), pabrik Peleburan Tembaga dan memodifikasi pupuk TSP menjadi SP36, yang kemudian diprogram menjadi phonska dengan kapasitas 1 juta ton per tahun.

Total investasi yang ditanamkan untuk beberapa proyek tersebut, baik di PT Pupuk Kujang maupun PT Petrokimia Gresik, seluruhnya kurang lebih 1,15 miliar dolar AS. Pantas saja dia digelari industriawan sejati.

Tidak berhenti sampai di situ. Ia pun kini berobsesi untuk berkesempatan membangun industri enerji alternatif terpadu dengan pakan ternak dari bahan baku jagung, ketela pohon, ubi jalar dan tebu. Sebab, menurutnya, Indonesia perlu segera mewujudkan swasembada pakan ternak terpadu dengan upaya menciptakan enerji pengganti.

Menurutnya, Indonesia perlu sedini mungkin memikirkan enerji alternatif untuk mengantisipasi kelangkaan minyak pada masa depan. Ia memberi contoh AS yang telah mengembangkan ethanol sebagai enerji alternatif. Ia juga memandang, Indonesia perlu memprioritaskan pengembangan industri petrokimia, sebagai bahan untuk keperluan berbagai industri lainnya, termasuk industri tekstil.

Ch. Robin Simanullang (Diterbitkan juga di Majalah Digital Tokoh Indonesia Majalah Tokoh Indonesia Edisi 01) Sumber: http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/285-ensiklopedi/237-pemikir-dan-pelaku-industri-pupuk Copyright © tokohindonesia.com

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.